Suara.com - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa ia menolak tawaran menjadi menteri dalam pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Menurut Luhut, Prabowo Subianto sudah menawarkan jabatan menteri kepadanya. Namun, ia menegaskan tidak bisa kembali menjabat sebagai menteri
"Sudah meminta. Saya sudah menyampaikan, jika menjadi menteri, saya tidak bisa," ujar Luhut pada Minggu (19/5/2024).
Namun, Luhut mengatakan bahwa dirinya tetap siap membantu Prabowo sesuai dengan permintaan presiden terpilih tersebut, mungkin hanya sebagai penasihat.
"Saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat, jika masih diminta," sambung Luhut.
Sebelumnya, Luhut telah mengungkapkan niatnya untuk pensiun sebagai menteri. Meskipun ia mendukung penuh Prabowo dan Gibran, ia tidak ingin menduduki jabatan di pemerintahan Prabowo.
Menurut Luhut, setelah menang, Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan hal itu sudah cukup baginya. Namun, ia bersedia jika ditawari menjadi penasihat senior.
Luhut menegaskan bahwa setiap hal ada waktunya, termasuk menjadi pejabat. Semua pejabat, termasuk dirinya, memiliki masa jabatan yang terbatas.
"sebagai pejabat, jangan merasa selamanya kita jadi pejabat. Semua ada waktunya," ujar Luhut dalam sebuah acara yang disiarkan secara virtual.
Baca Juga: Prabowo Gibran Dikabarkan Kantongi 4 Nama Calon Pengganti Sri Mulyani
Luhut juga bercerita bahwa ia baru saja bertanya kepada Jokowi tentang rencananya setelah pemilu. Jokowi mengaku ingin kembali ke kampung halamannya setelah masa jabatannya berakhir.