Oleh sebab dari itu, Turki dan beberapa negara bagian di Afrika sudah menerapkan skema murur tersebut untuk menjaga keselamatan jiwa bagi tiap anggota jamaah calon haji.
Fatwa PBNU dan MUI
Hal ini sejalan dengan hasil musyawarah yang dilakukan oleh Pengurus Besar Harian Syuriyah Nahdlatul Ulama yang memutuskan jika kepadatan jamaah di area Muzdalifah bisa dijadikan alasan kuat sebagai uzur untuk meninggalkan mabit di Muzdalifah, namun hajinya sah dan tidak ada kewajiban untuk membayar dam.
Karena, kondisi jamaah yang berdesakan bisa berpotensi menimbulkan mudharat/masyaqqah sehingga mengancam keselamatan setiap jiwa.
Sejalan dengan itu, hasil Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia menjelaskan tentang pelaksanaan mabit di Muzdalifah dengan cara murur. Disebutkan bahwa mabit dengan cara murur adalah melintas Muzdalifah dengan tetap berada di kendaraan tanpa turun dan menginap.
“Pembahasan ini dilakukan untuk memberi panduan sekaligus solusi syariah bagi jamaah haji agar dijadikan pedoman,” kata Ketua Bidang Fatwa Asrorun Niam Sholeh, beberapa waktu lalu.
Dia juga mengatakan hukum tentang jamaah haji yang mabit di Muzdalifah dengan cara hanya melintas di Muzdalifah kemudian melanjutkan perjalanan menuju Mina tanpa harus berhenti (Murur).
“Jika murur (melintas) di Muzdalifah dilakukan selepas tengah malam dengan cara melewati dan berhenti sejenak tanpa turun dari kendaraan di kawasan Muzdalifah, maka mabitnya sah,” ucapnya.
Skema Murur
Skema murur akan berlangsung pada tanggal 9 Zulhijjah dari pukul 19.00 sampa 22.00 waktu Arab Saudi. Jamaah calon haji akan bergerak dari Arafah, melalui Muzdalifah, tidak turun untuk Mabit di Muzdalifah, namun langsung menuju Mina.
Disebutkan bahwa Satgas Mina yang bertanggung jawab petugas Daker Makkah akan bergerak dari Arafah ke Mina lebih awal, yaitu pada pukul 13.30 WAS tanggal 9 Zulhijjah, untuk menyambut kedatangan para jamaah.
Baca Juga: Breaking News! Hilal Terlihat, Wukuf di Arafah Tanggal 15 Juni 2024
Pergerakan jamaah dengan skema murur dari Arafah tersebut akan dilakukan dengan basis daftar nama jamaah yang telah diusulkan. Jamaah akan berkumpul di pintu keberangkatan maktab di Arafah usai sholat Magrib untuk diberangkatkan melintasi Muzdalifah dan langsung ke Mina.