Mereka juga menyepakati visi bersama mengenai berbagai isu, termasuk penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir, ketahanan pangan global dan tahanan perang.
"Penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus aman, terlindungi, dan ramah lingkungan," menurut deklarasi tersebut.
"Pembangkit instalasi tenaga nuklir Ukraina, termasuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, harus beroperasi dengan aman dan terjamin di bawah kendali kedaulatan penuh Ukraina serta sejalan dengan prinsip-prinsip IAEA dan di bawah pengawasannya,"sambung deklarasi itu.
Mengenai keamanan global, deklarasi menekankan bahwa ketahanan pangan global bergantung pada produksi dan pasokan produk pangan yang tidak terputus.
Navigasi komersial yang bebas, penuh, dan aman, serta akses ke pelabuhan laut di Laut Hitam dan Laut Azov, sangat penting. Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan, sepanjang rute perdagangan, serta terhadap pelabuhan sipil dan infrastruktur pelabuhan sipil, tidak dapat diterima.
Deklarasi juga menyatakan bahwa ketahanan pangan tidak boleh dijadikan senjata dalam bentuk apa pun.
Selain itu, deklarasi tersebut menegaskan bahwa tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara ilegal, harus dikembalikan ke Ukraina.
KTT perdamaian Ukraina bertujuan untuk menemukan pemahaman bersama mengenai jalan menuju perdamaian, namun tidak dihadiri oleh Rusia dan China.
Baca Juga: Eks Pelatih Timnas Putri Takjub Perkembangan Sepak Bola Putri di MilkLife Soccer Challenge Kudus