Studi FKUI-RSCM Temukan Pengidap Autoimun Pada Usus di Indonesia Semakin Meningkat

Rabu, 10 Juli 2024 | 23:55 WIB
Studi FKUI-RSCM Temukan Pengidap Autoimun Pada Usus di Indonesia Semakin Meningkat
Penyakit autoimun. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengidap penyakit celiac, atau penyakit autoimun yang mempengaruhi usus kecil, angkanya ternyata makin meningkat di Indonesia. Hal tersebut berdasarkam temuan studi dari Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bersama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). 

Penyakit celiac sendiri bisa dipicu akibat konsumsi makanan yang mengandung gluten, seperti roti, gandum, pasta, dan mie instan secara berlebihan.

Penyakit tersebut dicatat banyak banyak terjadi pada individu dengan kerentanan genetik. 

Dalam beberapa dekade terakhir, prevalensi atau angka kejadian penyakit ini meningkat secara global dari 0,03% menjadi 0,7% pada populasi.

Akan tetapi, data mengenai prevalensi penyakit celiac di Asia Pasifik, khususnya Indonesia, masih sangat terbatas.

Namun, dari studi terbaru yang dipimpin oleh Dekan FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD, terungkap data penting tentang prevalensi penyakit celiac pada pasien berisiko tinggi dengan gangguan gastrointestinal fungsional atau irritable bowel syndrome (IBS) di Indonesia.

"Penyakit celiac, yang sebelumnya dianggap jarang, kini menunjukkan angka prevalensi yang signifikan di kalangan populasi berisiko tinggi," ungkap prof Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (10/7/2024).

Populasi berisiko tinggi yang dimaksud merupakan pasien yang juga mengidap diabetes melitus tipe 1, penyakit tiroid autoimun, peningkatan enzim hati tanpa sebab yang jelas, gejala gangguan penyerapan makanan dengan diare kronik, atau anemia kekurangan besi.

Hasil penelitian dari FKUI-RSCM itu menunjukkan bahwa 8 dari 283 pasien yang jadi koresponden (2,83 persen) secara serologis terkonfirmasi mengidap penyakit celiac.

Baca Juga: Suplemen dan Vitamin, Amankah Dikonsumsi Oleh Penderita Autoimun?

Analisis bivariat mengungkapkan bahwa variabel usia 40-60 tahun, keluhan sulit BAB, dan riwayat penyakit autoimun memiliki hubungan signifikan (p < 0,05) dengan penyakit celiac.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI