Penolakan ini menjadi viral di media sosial dan mendapatkan banyak perhatian dari warganet, termasuk protes dari peserta festival yang mengaku mengalami kerugian besar akibat pembatalan. Unggahan di media sosial memicu permintaan agar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming, turun tangan.
Merespons viralnya pembatalan tersebut, Pemerintah Kota Solo, khususnya Wali Kota Gibran Rakabuming, menginstruksikan agar festival dibuka kembali. Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, mendapatkan tugas untuk memantau penyelenggaraan acara tersebut.
Akhirnya, festival kuliner non-halal tersebut dibuka kembali pada Kamis (4/7/2024) dengan lokasi acara yang ditutupi kain hitam. Meski demikian, Chief Marketing Communication Solo Paragon Mall, Veronica Luhji, tetap optimis bahwa acara ini akan menarik banyak pengunjung, tidak hanya dari Kota Solo, tetapi juga dari kota-kota lain seperti Jakarta, Surabaya, dan Madiun.