Meskipun awalnya kritis terhadap Donald Trump, Vance kemudian menjadi salah satu pendukung setia mantan presiden tersebut. Pada tahun 2022, Vance mencalonkan diri sebagai Senator AS dari Ohio dan berhasil memenangkan pemilu tersebut. Dia dikenal karena pandangannya yang konservatif dan sering tampil konfrontatif di media sosial.
Pada tahun 2024, Donald Trump memilih J.D. Vance sebagai calon wakil presidennya. Pemilihan Vance dianggap sebagai upaya untuk mengkonsolidasikan dukungan dari basis pemilih Trump, meskipun ada kekhawatiran bahwa Vance mungkin tidak menarik banyak pemilih moderat.
Sebagai senator, Vance telah menunjukkan dukungan kuat terhadap kebijakan Trump, termasuk pandangan skeptis terhadap bantuan asing dan kritik terhadap penanganan kerusuhan 6 Januari oleh Departemen Kehakiman.
Meskipun Vance memiliki dukungan kuat dari kalangan konservatif, pilihannya sebagai calon wakil presiden tidak tanpa kontroversi. Beberapa rekan Trump mempertanyakan kebijaksanaan mengeluarkan Vance dari Senat di tengah persaingan ketat antara Partai Demokrat dan Republik untuk menguasai majelis tinggi. Selain itu, pemilihan Vance tidak diterima oleh semua pendukung Trump, khususnya mereka yang menginginkan calon wakil presiden yang lebih beragam secara etnis atau gender.
Dengan latar belakang yang unik dan pandangan yang kuat, J.D. Vance diposisikan sebagai tokoh kunci dalam kampanye Trump untuk pemilu 2024. Karier politiknya yang cepat naik dan dukungannya terhadap Trump menjadikannya sosok penting dalam dinamika politik Amerika Serikat saat ini.