Kisah Para Penjaga Surga Bawah Laut di Pulau Bunaken: Konservasi dan Tantangan Eksploitasi

Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:51 WIB
Kisah Para Penjaga Surga Bawah Laut di Pulau Bunaken: Konservasi dan Tantangan Eksploitasi
Transplantasi terumbu karang metode rangka laba-laba atau spider di Bunaken. (Dokumentasi: Balai Taman Nasional Bunaken).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Transplantasi karang itu sudah dilakukan sejak awal pemulihan dengan metode atau media yang berbagai macam. Pihaknya saat ini menggunakan metode jaring laba-laba atau spider.

"Kemarin yang balai dibantu mahasiswa (KKN) juga nurunin 500 media, spider semua. Hasilnya sudah keliatan ketutupan, dari bulan Juli mulai teman-teman KKN datang," ucapnya.

Satu media transplantasi itu dihitung sekira memiliki luas satu meter persegi. Pada 2024, kata Adi, TN Bunaken memiliki target untuk melakukan pemulihan terumbu karang seluas 500 meter persegi.

Tidak terhitung ada berapa media yang sudah ditanam untuk pemulihan terumbu karang itu. Walaupun tidak semua berhasil tumbuh, sehingga tetap dilakukan pemeliharaan dengan tambal sulam.

Tidak hanya terbatas berupaya sendiri melakukan pemulihan dengan transplantasi karang sendirian. Pihaknya turut membuka pintu selebar-lebarnya untuk bantuan transplantasi dari pihak luar.

"Ya ada ribuan, 2.000an media sejak 2020 untuk media spider, belum media dan kegiatan yang dari masyarakat lain," tuturnya.

Menurut Adi, masyarakat Bunaken sudah sangat sadar dengan pentingnya melestarikan sumber daya alam itu. Sehingga warga pun protektif dalam menjaga kelestarian karang termasuk dari potensi kerusakan yang disebabkan faktor non alam. 

"Masyarakat sudah aware, masyarakat sini sebagian besar keluarganya itu terkait dengan jaga wisata. Jadi memang mewanti-wanti orang luar merusak langsung mereka tangani sendiri, peringatkan. Jadi masyarakat sudah coba melindungi sumber daya di sini," ungkapnya.

Pertahankan Daya Tarik Wisata

Baca Juga: Peringati Hari Konservasi Alam, PDIP Gelar Seminar Dan Undang Para Pemulung Berdialog

Konservasi ini menjadi penting untuk tetap mempertahankan daya tarik wisata di Taman Nasional Bunaken. Pasalnya, disampaikan Adi, setelah pandemi Covid-19 angka kunjungan turis mancanegara turun drastis. 

Walaupun tidak sepenuhnya hilang, jumlah wisatawan mancanegara belum sepenuhnya kembali berjaya. Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2018 turis asing yang masuk ke Bunaken dalam setahun mencapai 20.584 orang dan turis lokal 12.600 orang.

Jumlah itu meningkat pada 2019 yang mencapai 20.808 turis mancanegara dan 9.800 orang wisatawan lokal. Baru pada 2020 jumlah itu mengalami penurunan drastis. 

Tercatat hanya 3.104 wisatawan mancanegara dan 7.721 turis lokal. Pada 2021 kunjungan wisatawan asing hampir hilang yakni hanya 7 orang saja selama setahun namun untuk wisatawan lokal mencapai puncak hingga 16.741 orang.

Tahun 2022 sudah mulai membaik dengan 2.228 turis asing yang kembali datang dan wisatawan lokal tembus hingga 25.067 orang. 

"Tahun 2023 stabil di angka 2000-an untuk mancanegara dan 20 ribuan di nusantara. Setelah covid wisatawan nusantara meningkat. Asingnya 2000an ini berasal dari Eropa, Amerika, kalau Asia itu tidak didukung ada direct flight lagi menurun," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI