Pemprov DKI juga rutin menggelar program pasar atau bazar murah sebagai upaya pengendalian inflasi. "Melalui kegiatan ini, masyarakat sangat terbantu, karena dapat memperoleh pangan berkualitas baik dengan harga terjangkau," ucapnya.
Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, pengendalian inflasi di tingkat daerah bukanlah tugas yang mudah. Karena itu, keberhasilan TPID DKI Jakarta dalam menjaga inflasi di bawah rata-rata nasional patut mendapatkan apresiasi. "Daerah yang mampu menjaga inflasinya perlu mendapatkan apresiasi," sarannya.
Menurut Nailul, pengendalian inflasi sangat penting di Jakarta, karena kota ini merupakan pusat bisnis dan pemerintahan nasional. Oleh sebab itu, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam setiap kebijakan sangat diperlukan.
"Posisi DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan bisnis mempengaruhi mengapa inflasi di DKI Jakarta lebih rendah dibandingkan inflasi nasional dan mendapatkan predikat TPID terbaik," urainya.
Jakarta juga telah berada di jalur yang benar dengan memberdayakan pasar-pasar, termasuk Pasar Induk Beras Cipinang Jaya sebagai pusatnya. Melalui Pasar Induk, intervensi terhadap kenaikan harga dapat dilakukan dengan cepat.
"Intervensi pasar dapat dilakukan di sana. Mekanisme transmisi harga ke masyarakat menjadi lebih pendek dan cepat," bebernya.
Nailul juga menyarankan agar dalam pengendalian inflasi, Pemprov DKI perlu memperkuat peran BUMD sebagai distributor, sehingga harga barang tetap terjangkau bagi masyarakat.
"Peran Pemprov dan BUMD tidak boleh dianggap remeh. BUMD sebagai distributor barang sangat penting dalam mengendalikan inflasi. Kebijakan Pemprov juga bisa membantu stabilisasi harga barang," pungkas Nailul.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Siswa SD Jakarta, Heru Budi: Bukan Persoalan Besar!