Mengenal Sisi Lain Prabowo Subianto yang akan Dilantik Menjadi Presiden RI

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Senin, 30 September 2024 | 19:32 WIB
Mengenal Sisi Lain Prabowo Subianto yang akan Dilantik Menjadi Presiden RI
Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto (Instagram/prabowo)

Suara.com - Prabowo Subianto dalam sebuah opini di The Diplomat disebut kurang dikenal secara baik oleh dunia barat. Hal ini dianggap berkebalikan dengan pemikiran serta latar belakang pendidikannya yang terpengaruh budaya barat, mengingat masa sekolahnya pernah dilewati di Eropa.

Prabowo yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, sering kali dipahami secara kurang pas. Banyak kritikus memandangnya berdasarkan narasi politik yang sempit dan informasi yang salah, tetapi bagi mereka yang benar-benar mengenalnya akan melihat sosok Prabowo sebagai seorang pemimpin yang bertekad dengan komitmen yang mendalam terhadap negaranya.

Salah satu contoh, tak banyak yang tahu kalau Prabowo ternyata bersahabat dengan Xanana Gusmao. Padahal pada masanya, dua sosok ini ada dalam posisi yang bertentangan di mana Gusmao merupakan pemimpin perjuangan rakyat Timor Timur, sementara Prabowo adalah prajurit Indonesia yang bertugas di sana selama bertahun-tahun.

Meski demikian, dalam sebuah momen rekonsiliasi Prabowo dengan hangat memuji Gusmão, dan keduanya berpelukan, sebuah isyarat yang menandai dimulainya persahabatan yang langgeng.

Gusmao pun ternyata menyimpan rasa hormat pada Prabowo, terlebih tentang perilaku Prabowo selama perang, di mana, menurut para prajurit yang bertugas bersamanya, ia telah berperilaku dengan integritas.

Prabowo juga disebut layak dipahami berdasarkan keterpilihannya sebagai Menteri Pertahanan di periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi. Alih-alih merongrong pemerintahan dengan kritik yang membabibuta, Prabowo dinilai memimpin oposisi secara terukur dan bermartabat.

Sikap tersebut dan kritik-kritiknya yang membangun dianggap sebagai kesetiaan yang membuatnya dipercaya menjadi menteri.

Prabowo Legowo

Selama menjadi oposisi, Prabowo juga disebut legowo. Alih-alih mengeluh dan mengutuk kekalahannya di pilpres 2014, Prabowo dikatakan lebih mengeluh soal masa depan negara. Kekagumannya pada tradisi demokrasi Amerika Serikat juga membuat Prabowo dianggap sebagai sosok yang mengejutkan.

Baca Juga: Lengser dari Pimpinan DPR, Cak Imin Blak-blakan Ogah jadi Menteri di Kabinet Prabowo, Kenapa?

Tuduhan pelanggaran HAM yang berulang kali dialamatkan pada Prabowo dianggap tidak dilengkapi dengan bukti-bukti yang kuat.

Fakta sederhananya adalah, bahwa tuduhan-tuduhan ini tidak terbukti dan dia tidak pernah diadili atau dihukum di pengadilan. Karena bukti hukum yang definitif tidak pernah ditetapkan dalam lingkungan pengadilan formal, tuduhan-tuduhan itu disebut tetap jadi tuduhan.

Salah satu contoh ialah penculikan pentolan mahasiswa tahun 1998, yang ternyata menyimpan cerita lain di balik peristiwa ini. Menurut mereka yang pernah bekerja di bawahnya, Prabowo memberikan perintah tegas agar tidak ada yang disakiti oleh mahasiswa. Bahkan, beberapa mahasiswa ini kemudian menjadi anggota Gerindra, partai politiknya.

Meskipun dijalankan atas perintah rezim yang terkenal dengan cengkeraman besinya, Tindakan Prabowo tersebut diatur oleh kode pribadi yang berupaya meminimalkan kerugian, ini dinilai sebagai fakta yang sering diabaikan dalam narasi yang lebih luas.

Disebutkan pula pengakuan Bambang Harymurti, wartawan yang merupakan sasaran perintah penculikan. Ia pernah mengatakan bahwa alih-alih menculiknya, Prabowo hanya mengunjunginya dan berjanji bahwa dia tidak akan pernah diculik atau disakiti di bawah pengawasannya. Itu adalah janji yang ditepati.

Pembentukan Karakter Prabowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI