Fuad, seorang remaja berusia 16 tahun, menyimpan kisah yang tak kalah tragis. Dia kehilangan satu kaki dalam serangan yang menewaskan kedua orang tuanya dan tiga saudara kandungnya. Meskipun dia selamat, luka emosionalnya mungkin akan bertahan seumur hidup. "Saya hanya melihat tentara Israel," jawab Fuad dengan marah ketika ditanya tentang siapa yang dia temui di rumah sakit Al Shifa.
Kisah-kisah ini menggambarkan realitas pahit kehidupan di Gaza. Anak-anak seperti Jihad, Yazan, Tuqa, dan Fuad adalah simbol dari generasi yang hidupnya direnggut oleh peperangan, tidak hanya kehilangan anggota tubuh, tetapi juga masa depan mereka. Di tengah harapan yang redup, mereka terus berjuang, mencari secercah cahaya di balik gelapnya kehidupan di wilayah yang dilanda konflik ini.