Suara.com - Israel kembali melancarkan serangan di jalur Gaza Palestina pada tahun baru 2025 yang menyebabkan Kamp Pengungsi Bureij hancur, Rabu (1/1/2025).
Tercatat ada sembilan warga Palestina meninggal dunia dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada hari pertama 2025, menurut otoritas kesehatan.
Sebuah pesawat nirawak (drone) Israel menghantam sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah, yang menewaskan seorang wanita dan seorang anak, dan melukai beberapa orang lainnya.
Israel juga meluncurkan roket ke arah timur dan utara kamp Bureij dan Nuseirat, tetapi belum ada informasi tentang korban.
Sementara itu, tujuh orang kehilangan nyawa dan beberapa lainnya terluka, termasuk anak-anak, dalam serangan udara Israel di sebuah rumah di utara Kota Jabalia.
Para saksi mengatakan pasukan Israel terus mengebom rumah dan tempat tinggal di Beit Lahia dan Jabalia di Gaza utara.
Di Gaza selatan, beberapa orang terluka dalam serangan udara Israel ke sebuah rumah di kawasan al-Fukhari, Khan Younis.
Pasukan Israel terus melancarkan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 45.500 warga Palestina, meski Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata segera.
Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk pemimpin Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Baca Juga: Rekor! Sampah Tahun Baru 2025 di Jakarta Tembus 132 Ton
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perangnya di wilayah kantong Palestina itu.
Enam Nyawa Mungil Padam Akibat Kedinginan
Korban jiwa di konflik Gaza, Palestina terus bertambah setiap harinya akibat aksi kejam Tentara Israel sejak 2023 hingga 2024 kemarin.
Terbaru kali ini, korban yang meninggal dunia di Gaza adalah bocah mungil (Bayi) belum memiliki dosa, namun harus merasakan konflik mematikan antara Palestina vs Israel.
Ada sebanyak enam bayi meninggal karena kedinginan di tenda pengungsi Gaza selama seminggu terakhir menurut pernyataan dari Kantor Media Gaza.
Ali al-Batran, seorang bayi yang mengungsi akibat serangan Israel dan tinggal di tenda, meninggal pada Senin karena kedinginan dan kurangnya pemanas di tempat pengungsian, kata pernyataan itu.