Hasto Ceritakan Lakon Wisanggeni Lahir, Sebut Kisahnya Gambarkan Suasana Kebatinan PDIP

Jum'at, 17 Januari 2025 | 23:41 WIB
Hasto Ceritakan Lakon Wisanggeni Lahir, Sebut Kisahnya Gambarkan Suasana Kebatinan PDIP
Hasto dalam sambutannya di acara wayang semalam suntuk Satyam Eva Jayate: Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam dengan lakon Lahirnya Wisanggeni. Acara digelar di halaman Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (17/1/2025) malam. [Bagaskara/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pesan kedua adalah kesetiaan kepada tugas seperti ditunjukkan Batara Narada. Sang batara itu selalu memperjuangkan kebenaran meski harus kehilangan pangkat dan jabatan.

“Semoga kita mampu jadi Narada-Narada yang memperjuangkan kebenaran meski harus kehilangan pangkat dan jabatan, Narada tak berubah karena setia pada jalan moral dan etika,” tegas Hasto.

Pesan ketiga adalah bahwa dibalik persoalan kehidupan, kerap kali dimulai dari hal sederhana. Misalnya, bagaimana sikap cemburu dan nafsu kekuasaan memicu kekacauan.

“Maka mari kita introspeksi, dengan kritik dan otokritik, kita sadari kelemahan kita, dan memperbaiki secara organisatoris. Sehingga PDI Perjuangan di usia 52 tahun mampu menyerap nilai-nilai ini dan hadir menjadi kekuataan yang berguna bagi negeri ini,” urai Hasto.

Keempat, belajar dari Wisanggeni, bahwa jalan menjadi ksatria takkan mudah. Dibuang di kawah candradimuka, Wisanggeni bukannya menyerah namun mampu menyerapnya dan menjadikannya makin berilmu.

“Maka mari menyerap watak Wisanggeni. Jadikan ujian yang ditujukan ke kita, menjadi energi untuk menguatkan mata batin dan hati, serta semangat kita. Sehingga tidak sia-sia lah Bung Karno mendirikan PNI yang akhirnya menjadi PDI Perjuangan,” pungkas Hasto.

Diketahui, wayang semalam suntuk ini menjadi rangkaian perayaan HUT ke-52 PDIP dan didalangi Ki Amar Pradopo Warseno Slank serta Ki Sri Susilo Thengkleng.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI