Untuk menangani kondisi ini, KAI telah mengerahkan puluhan petugas di lapangan yang dilengkapi dengan alat berat, material batu kricak, dan perlengkapan lainnya.
Penanganan difokuskan pada pengalihan luapan air serta pembersihan sampah yang terbawa banjir, yang berpotensi menghambat operasional jalur kereta api. Langkah itu dilakukan secara intensif agar jalur dapat segera digunakan kembali.
"KAI menyadari dampak yang ditimbulkan oleh gangguan ini terhadap pelanggan, terutama bagi yang telah merencanakan perjalanan menggunakan kereta api. Untuk itu, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucap Agus, dikutip dari Antara.
KAI berkomitmen untuk terus memantau kondisi di lokasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat melalui berbagai saluran komunikasi.
Ia mengatakan, proses normalisasi jalur di petak Gubug-Karangjati dilakukan dengan prinsip keselamatan sebagai prioritas utama.
"KAI juga mengapresiasi kerja keras tim yang bekerja siang dan malam untuk mempercepat pemulihan jalur sehingga perjalanan kereta api dapat kembali berjalan normal secepat mungkin," kata Agus.