"Jika kondisinya membaik, mereka bisa dipindahkan ke ruang High Care," katanya.
Menurut Nadirah, operasi ini sangat menyentuh hati. Ia akhirnya bisa melihat dua bayi mungil itu tidur nyaman dengan terlentang, tak lagi berhadap-hadapan.
"Pasien ini adalah rujukan dari Konawe dan ditanggung oleh BPJS. Kami merasa terpanggil untuk memberikan pelayanan terbaik," ujarnya dengan mata berkaca.
Sementara, Direktur RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo, Profesor Syafri Kamsul Arif mengatakan, keberhasilan operasi ini bukan sekadar pencapaian medis. Melainkan bukti nyata dari komitmen mereka sebagai pusat rujukan di Kawasan Timur Indonesia.
Ini adalah operasi pemisahan kembar siam kedua yang dilakukan oleh rumah sakit rujukan terbesar di bagian Timur Indonesia itu.
Namun, kali ini terasa lebih istimewa. Operasi tersebut menjadi yang pertama diadakan di gedung Pusat Pelayanan Ibu dan Anak yang baru diresmikan oleh Presiden RI empat bulan lalu.
"Kami punya tenaga ahli dan fasilitas memadai untuk menangani kasus-kasus sulit," tuturnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga: Enam Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Dingin di Gaza