Suara.com - Kabar penutupan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex mengejutkan banyak pihak. Perusahaan tekstil legendaris itu resmi mengakhiri operasional pabrik pada 1 Maret 2025.
Dua bos PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto dan Iwan Setiawan Lukminto sudah mengucapkan perpisahan di depan karyawan. Videonya viral di media sosial.
Terlihat dalam video yang beredar, bos Sritex itu terlihat sesekali mengusap air matanya.
"Sekarang jadi hari terakhir kita berada disini, kami sangat berduka sekali. Ini adalah momentum yang sangat historis, di mana 58 tahun kita sudah berkarya, dan sangat sedih sekali kita harus berpisah semuanya di sini," ujar Iwan Kurniawan saat menyampaikan salam perpisahan, Jumat (28/2/2025).
Rekam Jejak Iwan Kurniawan Lukminto
Pria kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada 22 Januari 1983 itu menjabat sebagai Direktur Utama (dirut) PT Sritex.
Iwan Kurniawan Lukminto merupakan putra keempat dari pendiri Sritex, HM Lukminto.
Dia diketahui memiliki latar belakang administrasi bisnis. Iwan menyelesaikan pendidikan di tiga kampus berbeda, yakni oston University (2001), Northeastern University (2004), dan Johnson & Wales University (2005).
Sebagai putra pengusaha tekstil, Iwan memiliki rekam jejak di bisnis kain ini tidak sebentar.
Baca Juga: Perjalanan Sritex: Pernah Bikin Seragam Tentara NATO, Kini Pailit sampai PHK Ribuan Karyawan
Kariernya diawali dari direktur divisi garment. Pernah juga dipercaya sebagai wakil direktur utama. Baru setelah 2023, dia diangkat menjadi dirut di perusahaan tersebut.
Tercatat, Iwan Kurniawan memiliki pengalaman di dunia tekstil selama 20 tahun.
Selain itu, Iwan juga aktif di sejumlah organsiasi pengsaha. Dia pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Surakarta periode 2018-2023. Kemudian menjadi Ketua Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia sejak tahun 2020.
Iwan menikah dengan Mira Christina Setiady yang menjabat sebagai direktur operasional di PT Sritex.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Iwan Kurniawan diketahui memiliki saham SRIL sebesar 0,52 persen atau 108 juta.
Sementara itu, saudaranya yang lain, yakni Iwan Setiawan 0,53 persen atau 109 juta, Vonny 0,01 persen atau 1,8 juta, serta Margaret dan Lenny dengan masing-masing senilai 0,1 persen atau 1 juta.