Suara.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengatakan masalah terkait buruknya kualitas makanan pada program makan bergizi gratis (MBG) kebanyaka terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi. Pernyataan itu sekaligus menjawab adanya temuan daging basi hingga belum matang pada menu MBG di sejumlah daerah.
Menurut Dadan, hal itu terjadi akibat kelalaian pihak SPPG yang belum terbiasa memasak dalam jumlah banyak.
"Kami sudah kualifikasi, kami evaluasi setiap hari. Rata-rata itu karena masih belum terbiasa. Jadi kami sekarang menyarankan, menginstruksikan kepada yang baru-baru agar memulai program dari jumlah kecil. Karena meskipun ibu-ibu sudah biasa masak untuk 5 sampai 10 orang. Tapi untuk bisa memasak lebih dari seribu itu butuh pembiasaan," kata Dadan ditemui usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (3/2/2025).
Dia memberi instruksi kepada penanggung jawab SPPG yang baru dibuka agar menyajikan MBG secara bertahap. Bisa dimulai dari 100-150 porsi per hari. Kemudian secara bertahap bisa bertambah dari 500, 700, sampai seribu porsi per hari. Hingga akhirnya bisa mencapai 3.000 porsi.
"Jadi kalau kita perhatikan masalah-masalah yang muncul di minggu pemulaian itu muncul dari SPPG yang baru beroperasi. Meskipun juga ada berita-berita yang tidak konfirmasi. Misalnya ada yang basi 3 hari, ternyata enggak, hanya sehari saja. Karena biasanya sehari basi, kemudian kami yang evaluasi, besoknya sudah terjadi perbaikan," tuturnya.
Dadan menegaslan bahwa pengawasan serta evaluasi terus dilakukan di SPPG. Evaluasi itu bahkan dilakukan hampir setiap hari ketika sore pasca selesainya pembagian MBG. Selain evaluasi lapangan, BGN juga turut memantau semua berita yang ada di media, termasuk laporan-laporan yang masuk untuk segera diklarifikasi.
"Kami imbau, kami instruksikan untuk perbaikan ke hari berikutnya. Dan biasanya sehari jadi masalah, besoknya sudah aman," ucapnya.
Dadan menyebutkan bahwa sampai sekarang ada 726 SPPG di seluruh Indonesia untuk melayani sekitar 2 juta penerima manfaat MBG.
Baca Juga: Catat! Jika Ada Anak Mendadak Sakit usai Santap MBG, Ini Pihak yang Menanggung