Suara.com - Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat pagi. Mereka yang dipanggil, di antaranya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie dan Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid.
Mendagri Tito yang sudah tiba di komplek Istana mengaku belum mengetahui maksud Prabowo memanggil ia dan dua menteri lain.
"Saya jujur belum tahu agenda pagi ini apa, tapi bersama menteri koperasi, ada komdigi. Saya mohon maaf lagi flu," ujar Tito, Jumat (7/3/2025).
Namun, Tito mengeklaim belum tahu pasti apa saja agenda pembahasan dalam pertemuan dengan kepala negara, apakah menyangkut Koperasi Merah Putih atau hal lainnya.
"Jadi diundang saya kurang tahu, apakah Koperasi Merah Putih atau hal-hal lain menyangkut informasi, saya belum tahu," kata Tito.
![Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memberi keterangan pada wartawan di Akmil Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/2/2025). [Hiskia/Suarajogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/27/97985-tito-karnavian.jpg)
Terpisah, Menteri Koperasi Budi Arie yang juga sudah tiba di komplek Istana, menduga pemanggilan dirinya oleh presiden untuk membahas hal-hal berkaitan dengan tugas dan fungsi kementerian yang pimpin.
"Koperasi desa, ya menteri kopetasi masa urusannya yang lain ya," kata Budi.
Sementara itu ditanya apakah ada pertemuan antara Prabowo dengan pengusaha dalam agenda pemanggilan sejumlah menteri pada pagi ini, Budi mengaktu tidak ada. Ia menegaskan pertemuan Prabowo dengan para pengusaha sudah dilakukan pada Kamis kemarin.
"Enggak. Itu kemarin, beda," kata Budi.
Kumpulkan Taipan Kakap di Istana
Diberitakan sebelumnya, pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara menjadi topik utama dalam perbincangan tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dengan delapan pengusaha besar di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Hal itu diketahui berdasarkan keterangan tertulis dari Sekretariat Presiden.
Selain Danantara, pertemuan Prabowo dengan delapan pengusaha besar itu turut mendiskusikan langkah-langkah strategis antara pemerintah dan dunia usaha mengenai perkembangan ekonomi nasional serta program-program utama yang tengah dijalankan.
"Dalam suasana yang hangat dan produktif, Presiden Prabowo membahas sejumlah isu strategis, termasuk program makan bergizi gratis yang menjadi salah satu kebijakan unggulan pemerintah, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi. Selain itu, industrialisasi dan pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara juga menjadi topik utama dalam perbincangan," tulis keterangan Sekretariat Presiden, dikutip Jumat (7/3/2025).

Melalui keterangan foto resmi yang dikeluarkan pihak Istana, tampak Prabowo yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya duduk satu meja dengan delapan pengusaha. Masing-masing dari mereka disediakan buku catatan kecil beserta alat tulis.
Diketahui, delapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya Anthony Salim, Sugianto Kusuma atau Aguan, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Masing-masing memiliki latar belakang bisnis yang berbeda, mulai dari sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur.
Adapun alasan dari pertemuan Prabowo dengan para pengusaha besar ialah sebagai upaya dari pemerintah untuk membangun komunikasi yang erat dengan dunia usaha.
"Pertemuan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun komunikasi yang erat dengan dunia usaha, guna memastikan stabilitas ekonomi nasional serta menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri," tulis keterangan Sekretariat Presiden.
"Ke depan, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan semakin kuat dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi sesuai asta cita Presiden Prabowo," sambungnya.