Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar M Sarmuji bersyukur mendengar kabar bahwa Universitas Indonesia (UI) hanya meminta Bahlil Lahadalia memperbaiki disertasinya.
Hal tersebut merespons polemik disertasi Bahlil yang beberapa waktu lalu sempat memancing perhatian publik, terkait karya ilmiah dalam menyelesaikan persyaratan kelulusan pada Program Doktor Sekolah Kajian Strategik dan Global (SKSG).
"Jadi Alhamdulillah UI pada akhirnya tetap berbasis pada objektivitas," kata Sarmuji di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, sejak awal, disertasi Bahlil memang kerap kali dipermasalahkan karena adanya tendensi politik.
"Memang sejak awal masalah disertasi pak Bahlil ini sangat sarat dengan dimensi politik. Terjadi penggiringan opini yang luar biasa, seolah-olah kesalahan ada di pak Bahlil dan kesalahan itu sangat fatal," katanya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan, setiap karya ilmiah pasti memiliki kelemahannya jika diuji. Maka dari itu sudah semestinya kalau ada kekurangan hanya diperbaiki saja.
"Jadi apa yang diputuskan UI ini ya seperti adat karya ilmiah lain, tidak istimewa sekali menurut saya. Jadi apa yang terjadi di Pak Bahlil sebenarnya terjadi juga di banyak juga di karya ilmiah yang lain," katanya.
![Ketum Partai Golkar Bahlil Lahadalia. [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/07/44426-ketum-partai-golkar-bahlil-lahadalia.jpg)
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengaku akan mengikuti permintaan UI untuk memperbaiki disertasinya. Bahlil mengaku, sebagai mahasiswa akan manut dengan keputusan kampus.
Mulanya, Ketua Umum Partai Golkar itu mengaku tidak tahu menahu ihwal nasib disertasinya saat ditanya bakal mengulang atau tidak.
Baca Juga: Kata UI Soal Sidang Ulang DIsertasi Bahlil Lahadalia: Tergantung Program Studi
Namun, ia memastikan akan patuh terhadap keputusan UI.