Angka Perdagangan Manusia Tinggi, IOM Indonesia Dukung Pemulangan Korban Online Scam

Rabu, 19 Maret 2025 | 06:44 WIB
Angka Perdagangan Manusia Tinggi, IOM Indonesia Dukung Pemulangan Korban Online Scam
Konferensi pers dengan para menteri Indonesia, pejabat militer dan kepolisian, serta perwakilan dari PBB dan Kepala Perwakilan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) Jeffrey Labovits. [IOM Indonesia]

Tantangan muncul dalam proses identifikasi korban dalam jumlah besar, yang menegaskan perlunya koordinasi dukungan internasional.

Pemerintah melalui kementerian dan lembaga terkait meluncurkan sebagai respons kemanusiaan bagi para korban asal Indonesia. Total, hingga saat ini telah ada 400 korban yang dipulangkan ke Indonesia.

"Selama bekerja di bawah sindikat online scam, korban asal Indonesia mengalami tekanan berat dan kekerasan fisik, termasuk pemukulan dan penyetruman. Mereka juga diancam dengan pengambilan organ tubuh jika gagal mencapai target yang diberikan oleh para penculik," kata Menko Politik dan Keamanan Budy Gunawan, dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).

Sementara itu, Kepala Unit Penanggulangan Perdagangan Orang, atau atau Organization of Migration (IOM) Eny Rofiatul Ngazizah mengatakan, pihaknya telah memberikan pelatihan khusus bagi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Thailand.

"IOM memberikan pelatihan khusus bagi staf Kedutaan Besar Indonesia di Thailand pada akhir Februari lalu, untuk meningkatkan kapasitas staff KBRI dalam mengidentifikasi dan membantu para korban perdagangan orang," ucapnya.

Selain itu, IOM mendukung tersedianya penampungan sementara bagi para korban yang kembali di Jakarta, dengan bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Sosial untuk memberikan layanan perawatan dan bantuan tindak lanjut yang diperlukan guna mendukung reintegrasi para korban.

Langkah ini penting untuk mendukung reintegrasi korban ke masyarakat.

Perdagangan orang di sektor online scam marak karena modus yang semakin canggih. Pelaku sering menawarkan pekerjaan dengan gaji tinggi di luar negeri, terutama melalui platform online.

Setiba di lokasi, korban justru dipaksa bekerja sebagai pelaku penipuan online, seperti penipuan investasi atau penjualan barang palsu.

Baca Juga: 554 WNI Disiksa Selama Disandera Mafia Online Scam di Myanmar: Diancam Organ Tubuhnya Diambil!

Mereka diisolasi, dipantau ketat, dan mengalami kekerasan jika menolak.

Kasus perdagangan orang di Asia Tenggara, khususnya di sektor online scam, adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian bersama. Dengan langkah-langkah konkret, kita bisa mengurangi angka korban dan memberikan perlindungan bagi mereka yang rentan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI