Pria Australia Cetak Rekor Dunia, Hidup 105 Hari dengan Jantung Buatan

Bella Suara.Com
Rabu, 26 Maret 2025 | 10:42 WIB
Pria Australia Cetak Rekor Dunia, Hidup 105 Hari dengan Jantung Buatan
Ilustrasi Jantung (Dok.Ist)

Suara.com - Seorang pria Australia berusia 40-an berhasil mencatatkan rekor dunia sebagai pasien yang hidup paling lama dengan jantung buatan berbahan titanium, yakni selama 105 hari, sebelum akhirnya menjalani transplantasi jantung donor awal bulan ini.

Perangkat canggih ini, dikembangkan oleh perusahaan medis AS-Australia BiVACOR bekerja sama dengan Universitas Monash dan para ahli internasional, menggunakan teknologi rotor melayang magnetis (magnetic levitation/maglev) untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Pria tersebut, yang menderita gagal jantung parah, menjalani operasi pemasangan jantung buatan selama enam jam di Rumah Sakit St. Vincent, Sydney, pada 22 November 2024.

Ilustrasi dokter melakukan operasi (Dok. Bethsaida Hospital)
Ilustrasi dokter melakukan operasi (Dok. Bethsaida Hospital)

Pada awal Februari 2025, ia menjadi orang pertama di dunia yang diizinkan pulang dari rumah sakit dengan jantung titanium tersebut, menurut Program Perintis Jantung Buatan dalam pernyataannya pada 12 Maret.

Kini, pasca-transplantasi jantung donor, ia sedang dalam tahap pemulihan.

Teknologi Revolusioner

Jantung buatan BiVACOR, yang dirancang oleh pendiri sekaligus kepala teknologi Daniel Timms, mengadopsi teknologi maglev—serupa dengan yang digunakan pada kereta cepat Linear Chuo Shinkansen di Jepang.

Rotor yang melayang secara magnetis menghilangkan gesekan mekanis, sehingga perangkat ini diperkirakan mampu bertahan lebih dari 10 tahun, jauh melampaui daya tahan jantung buatan lainnya.

Pengembangan alat ini melibatkan kolaborasi dengan ahli teknologi maglev dari Jepang, termasuk Profesor Toru Masuzawa dari Universitas Ibaraki, yang telah berkontribusi sejak 2001.

“Keahlian mereka dalam maglev menjadi kunci keberhasilan konfigurasi perangkat ini,” ujar Timms.

Baca Juga: Australia Bungkam China 2-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Socceroos Lanjutkan Tren Positif

Harapan Baru untuk Pasien Gagal Jantung

Dokter spesialis jantung Rumah Sakit St. Vincent, Chris Hayward, menyebut inovasi ini sebagai terobosan besar.

“Dalam dekade mendatang, jantung buatan bisa menjadi alternatif utama bagi pasien yang tidak mendapat donor jantung atau saat donor tidak tersedia,” katanya.

Menurutnya, teknologi ini berpotensi merevolusi pengobatan gagal jantung, kondisi yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia.

Kelompok riset yang terdiri dari BiVACOR, Universitas Monash, dan mitra internasional menyatakan bahwa keberhasilan pasien ini membuktikan potensi jantung buatan sebagai solusi jangka panjang.

Dengan daya tahan yang luar biasa dan minim risiko kerusakan, perangkat ini membuka harapan baru bagi mereka yang berada dalam daftar tunggu transplantasi.

Apa Itu Teknologi Maglev pada Jantung Buatan?

Teknologi magnetic levitation (maglev) adalah sistem yang menggunakan medan magnet untuk membuat sebuah objek—dalam hal ini rotor pompa jantung—melayang tanpa kontak fisik dengan komponen lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI