Oposisi Myanmar Sepakat Gencatan Senjata Usai Gempa Dahsyat

Tasmalinda Suara.Com
Senin, 31 Maret 2025 | 17:42 WIB
Oposisi Myanmar Sepakat Gencatan Senjata Usai Gempa Dahsyat
Sebuah gedung yang roboh terlihat setelah gempa magnitudo 7,7 terjadi di Mandalay yang mengakibatkan oposisi Myanmar umumkan gencatan senjata

Di tengah ketidakpastian ini, upaya penyelamatan tetap berjalan, dengan berbagai organisasi kemanusiaan berusaha menjangkau daerah terdampak meskipun menghadapi banyak kendala, termasuk akses yang dibatasi oleh militer dan kondisi infrastruktur yang rusak akibat gempa dahsyat tersebut.
 
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3) telah menimbulkan kehancuran besar di berbagai wilayah.

Menurut laporan media setempat, jumlah korban tewas telah mencapai sedikitnya 1.700 orang, sementara lebih dari 3.408 lainnya mengalami luka-luka.

Angka ini diperkirakan masih bisa bertambah seiring dengan berlanjutnya proses evakuasi dan pencarian korban di bawah puing-puing bangunan yang roboh.

Banyak rumah, fasilitas umum, serta infrastruktur penting seperti jalan dan jembatan mengalami kerusakan parah, menghambat upaya penyelamatan yang dilakukan oleh tim tanggap darurat.

Otoritas setempat memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat, mengingat puluhan korban di berbagai wilayah masih dinyatakan hilang.

Diketahui, NUG menyatakan telah mengalokasikan dana hingga 1 juta dolar AS (sekitar Rp16.5 miliar) untuk operasi penyelamatan.

Myanmar menghadapi konflik berskala besar sejak kudeta militer pada Februari 2021.

Militer Myanmar, Tatmadaw, menghadapi perlawanan sengit dari kelompok etnis bersenjata serta kelompok pro-demokrasi, seperti Angkatan Pertahanan Rakyat, sayap militer NUG. 

Baca Juga: Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Oposisi Sepakat Gencatan Senjata untuk Selamatkan Korban

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI