Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengatakan tidak ada lonjakan jumlah penumpang selama arus balik libur lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah. Tingkat okupansi penumpang kereta api lebih merata setiap harinya usai hari raya.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, banyak orang telah kembali lebih awal menggunakan kereta api. Pada 1 April 2025, jumlah penumpang mencapai 252.898 orang dalam sehari, dengan rincian 205.725 penumpang KA Jarak Jauh (KA JJ) dan 47.173 penumpang KA Lokal.
Tren ini berlanjut pada 2 April 2025, dengan total 274.186 penumpang, terdiri dari 223.221 penumpang KA JJ dan 50.965 penumpang KA Lokal.
“Pada 3 April 2025, menurut data penjualan hingga pukul 07.00 WIB, tercatat akan ada 232.399 orang yang bepergian menggunakan kereta api dalam satu hari," ujar Anne kepada wartawan, Kamis (3/4/2025).
"Dengan rincian 197.593 penumpang KA JJ dan 34.806 penumpang KA Lokal," lanjutnya.
Anne mengatakan, data ini menunjukkan bahwa sejak 1 hingga 3 April, jumlah penumpang harian bahkan melebihi puncak arus mudik sebelumnya pada 28 Maret yang mencapai 215.564 orang.
Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, Anne menilai kepadatan penumpang tahun ini lebih terkendali karena tidak ada lonjakan mendadak pada hari tertentu. Menurutnya, fenomena ini terjadi lantaran adanya imbauan dari pemerintah untuk menerapkan Work from Anywhere (WFA).
![Sejumlah penumpang berada di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (23/12/2022). [Foto dok. PT KAI]](https://media.suara.com/pictures/original/2022/12/23/13941-penumpang-berada-di-stasiun-gambir.jpg)
Imbauan WFA disebutnya tak hanya efektif saat mudik, melainkan juga arus balik. Banyak pemudik yang pulang lebih dulu lantaran bisa berangkat lebih cepat.
“Dengan adanya kebijakan Work From Anywhere, arus balik juga menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan dengan lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi pada satu atau dua hari tertentu," ungkapnya.
Baca Juga: Pakar Sebut Penurunan Jumlah Pemudik pada Lebaran 2025 Disebabkan Efisiensi Anggaran
Saat kebijakan WFA sudah mulai berlaku pada 24 Maret 2025, KAI mencatat peningkatan jumlah penumpang menjelang pemberlakuan WFA.
"Pada 21 Maret 2025, tercatat 170.556 orang bepergian dengan kereta api, lalu meningkat menjadi 174.505 penumpang pada 22 Maret 2025, dan mencapai puncak pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang,” jelas Anne.
Lonjakan awal penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan jumlah mencapai 183.123 orang. Setelah itu, pergerakan penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan.
"Membuktikan bahwa kebijakan ini membantu mendistribusikan perjalanan dengan lebih baik," tuturnya.
Stasiun Paling Ramai
Sebelumnya, KAI mencatat telah memberangkatkan 2.281.041 pemudik selama periode angkutan Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, per 21 Maret hingga 1 April 2025 di wilayah operasional Pulau Jawa dan Sumatera.
"Hingga 1 April 2025 pukul 24.00 WIB, KAI telah berhasil melayani 2.281.041 pelanggan di berbagai wilayah operasional yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera," kata Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (3/4).
Dia menyampaikan bahwa stasiun dengan volume keberangkatan tertinggi antara lain Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Semarang Poncol, Bekasi, Bandung, dan Purwokerto.
Menurutnya, animo masyarakat cukup tinggi dalam menggunakan layanan kereta api selama periode angkutan Lebaran 2025.
Dalam upaya memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, KAI telah menyediakan kapasitas angkutan sebanyak 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.
Dari total kapasitas tersebut, 3.443.832 tempat duduk dialokasikan untuk layanan Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ), sedangkan 1.147.678 tempat duduk diperuntukkan bagi layanan Kereta Api Lokal.
"Hingga 2 April 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan total 3.738.769 tiket telah terjual, atau sekitar 81,43 persen dari total kapasitas yang disediakan," ujarnya.
Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.258.434 tiket dengan tingkat okupansi sebesar 94,62 persen, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 480.335 tiket atau 41,85 persen dari total kapasitas yang tersedia.