"Ini adalah bencana yang sangat memprihatinkan. Banyak saudara sesama Muslim kita kehilangan tempat ibadah, bahkan nyawa mereka. Kami (Baznas) mewakili masyarakat Indonesia, merasa terpanggil untuk membantu mereka bangkit kembali," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad.
Noor menegaskan Baznas akan segera memulai proses pemulihan, khususnya dalam pembangunan kembali masjid yang rusak.
Namun demikian ia menyebutkan upaya tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi pascabencana serta situasi keamanan dan politik di Myanmar yang masih belum sepenuhnya kondusif.
"Sesegera mungkin kami akan mulai membangun kembali sarana ibadah yang hancur. Namun tentu saja, kami harus menunggu situasi yang lebih kondusif agar prosesnya berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya.
Sebagai langkah awal, Noor menjelaskan pihaknya telah menerjunkan tim kemanusiaan yang terdiri dari Tim Baznas Tanggap Bencana (BTB) dan tenaga medis dari Rumah Sehat Baznas (RSB) untuk mempercepat proses pemulihan pasca bencana.
Baznas juga telah mengirimkan 16.000 paket bantuan bagi masyarakat Myanmar seberat 19,7 ton senilai Rp2,5 miliar.
"Alhamdulillah, tim kemanusiaan Baznas yang tergabung dalam Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) telah tiba di lokasi dan langsung bergerak membantu para korban," ungkapnya.
Oleh sebab itu Noor mengajak masyarakat Indonesia untuk berpartisipasi dalam meringankan beban saudara Muslim di Myanmar.
Menurutnya, donasi dan dukungan dari masyarakat akan berperan besar dalam mempercepat pemulihan serta rekonstruksi masjid yang hancur.
Baca Juga: Kenapa Jepang Sering Terjadi Gempa Bumi? Prediksi Mengerikan di Palung Nankai Bikin Khawatir
"Bantuan dari masyarakat Indonesia sangat berarti bagi saudara kita yang tengah menghadapi musibah ini. Semoga kepedulian kita dapat menjadi jalan bagi mereka untuk bangkit kembali," ucap Noor Achmad.