13 Jurnalis Tewas Per Minggu di Gaza: Kisah Tragis di Balik Perang Israel-Hamas

Bella Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 19:52 WIB
13 Jurnalis Tewas Per Minggu di Gaza: Kisah Tragis di Balik Perang Israel-Hamas
Rompi yang dipakai jurnalis saat meliput di Gaza. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perang Israel di Gaza telah mencatatkan rekor kelam sebagai konflik paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah modern.

Menurut laporan terbaru yang dirilis oleh Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik berbasis di Amerika Serikat pada 1 April, sebanyak 232 jurnalis telah terbunuh sejak agresi militer Israel dimulai pada Oktober 2023.

Jumlah ini melebihi total korban jurnalis dalam gabungan sejumlah konflik besar abad ke-20 dan 21, termasuk Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, Perang Saudara Amerika, konflik di Yugoslavia, serta perang yang dipimpin AS di Afghanistan.

Rata-rata, sebanyak 13 jurnalis tewas setiap minggunya di Jalur Gaza akibat kekerasan yang berlangsung tanpa henti.

Sejak laporan tersebut dipublikasikan, dua jurnalis lagi dilaporkan tewas. Mereka adalah Yousef al-Faqawi, reporter stasiun televisi Palestine Today, dan Islam Maqdad, seorang jurnalis perempuan Palestina yang tewas bersama suami dan anaknya pada akhir pekan lalu.

Faqawi tewas dalam serangan udara Israel terhadap tenda-tenda media yang berlokasi di sekitar dua rumah sakit utama Gaza—Rumah Sakit Al Nassr di Khan Younis dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di Deir al-Balah.

Serangan itu juga melukai sedikitnya sembilan orang lainnya, termasuk enam jurnalis.

Rekaman dari serangan terhadap Rumah Sakit Al Nassr yang beredar di media sosial menunjukkan jurnalis Palestine Today lainnya, Ahmed Mansour, mengalami luka bakar parah setelah tenda tempatnya bertugas terbakar akibat serangan rudal.

Mansour kini dirawat dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Aksi Solidaritas Tenaga Kesehatan Indonesia untuk Palestina

“Rekan saya Ahmed Mansour terbakar oleh rudal [Israel] dan masih dalam perawatan intensif,” tulis jurnalis Wael Abo Omar di platform X.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI