Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk membatalkan rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas, menuturkan bahwa Israel kemungkinan tidak akan mau menerima kembali warga Gaza setelah evakuasi dilakukan, kendati genosida Zionis telah berakhir.
Buya Anwar juga meminta pemerintahan Prabowo untuk kembali mempelajari sejarah dari genosida Zionis di Palestina.
"Jadi belajar kepada sejarah, maka Indonesia dalam menghadapi manuver yang dilakukan oleh Israel tersebut harus cerdas. Jangan sampai negara kita dikadalin oleh Israel," beber Buya Anwar dalam keterangannya, dikutip Suara.com pada Kamis (10/4/2025).
Sekalipun terdapat usaha bantuan untuk pengobatan dan perawatan rakyat Gaza akibat serangan Israel beberapa hari yang lalu, Buya Anwar pun meminta pengobatan dan perawatannya harus dilakukan di Gaza, dan bukan di tempat lain.
"Sebagai bangsa yang sudah kenyang dijajah selama 350 tahun, kita harus tahu yang namanya penjajah itu punya seribu satu cara dan tipu daya. Untuk itu kita sebagai bangsa jangan pula sampai tertipu oleh mulut manis mereka," tegasnya.

Langkah Prabowo dengan berkonsultasi ke sejumlah negara di Timur Tengah juga dinilai percuma. Sebab, lima negara yang akan dikunjungi oleh Prabowo punya hubungan diplomatik yang baik dengan Israel dan Amerika.
Buya Anwar mencontohkan, Turki yang sudah punya hubungan diplomatik dengan Israel sejak tahun 1949, Mesir sejak 1979, Yordania sejak 1994, juga Uni Emirat Arab sejak 2020. Serta Qatar yang meski belum punya hubungan diplomatik, tapi sudah menjalin hubungan dagang tidak resmi dengan Israel sejak 1996.
"Dengan demikian, lanjutnya, jika Indonesia berkonsultasi dengan negara-negara tersebut, maka sudah dapat dipastikan apa yang akan terjadi untuk langka kebijakan selanjutnya," jelas dia.
Untuk itu, Buya Anwar meminta Prabowo tidak ikut mengevakuasi rakyat Gaza ke Indonesia.
Baca Juga: Rencana Tampung Warga Gaza Tuai Pro-Kontra, Ini Wanti-wanti DPR ke Prabowo
Tuai Pro-Kontra
Rencana Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza korban genosida Zionis Israel ke Indonesia menuai pro-kontra. Ada yang mendukung langkah Prabowo dan juga ada yang memprotes.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebelumnya mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang berencana mengevakuasi 1.000 warga Gaza Palestina ke Indonesia.
Rencana evakuasi itu nampak serius lantaran Prabowo langsung berangkat ke beberapa negara Timur Tengah, di antaranya Uni Emirat Arab, Turki, Mesir, Qatar dan Yordania pada Rabu (9/4) dini hari.
"Pertanyaannya untuk apa Indonesia ikut-ikutan mendukung rencana Israel dan Amerika tersebut? Bukankah Israel dan Donald Trump sudah menyampaikan keinginannya untuk mengosongkan Gaza?" kata Wakil Ketua Umum MUI, Buya Anwar Abbas dalam keterangannya, dikutip Suara.com pada Kamis.

Rencana pengosongan Gaza, dengan tujuan relokasi, diajukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebagai proposal perdamaian di Timur Tengah. Tetapi rencana tersebut ditentang sejumlah pihak sebagai bagian dari tipu muslihat pendudukan Israel di Gaza.