Disampaikannya, komoditas emas menjadi tulang punggung pendapatan perusahaan plat merah tersebut dengan kontribusi signifikan sebesar Rp57,56 triliun atau melonjak 120 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp26,12 triliun.
Adapun volume penjualan emas juga mencetak rekor tertinggi mencapai 43.776 kilogram, tumbuh 68 persen dari 26.129 kilogram di tahun sebelumnya.
Selain emas, segmen nikel juga memberikan kontribusi sebesar Rp9,50 triliun atau 14 persen dari total pendapatan, meskipun dihadapkan pada tantangan pasar dan hambatan perizinan.
Volume produksi feronikel mencapai 20.103 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan penjualan 19.452 TNi ke pasar ekspor, seperti China, India, dan Korea Selatan. (Antara)