Puncak Haji 2025: Kemenag Siapkan Mitigasi Risiko di Armuzna Demi Kepuasan Jemaah

Chandra Iswinarno Suara.Com
Minggu, 13 April 2025 | 00:12 WIB
Puncak Haji 2025: Kemenag Siapkan Mitigasi Risiko di Armuzna Demi Kepuasan Jemaah
Menteri Agama Nasaruddin Umar menerima laporan hasil identifikasi risiko dan mitigasi layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) dari Plt Irjen Kemenag Faisal Ali Hasyim di Masjid Istiqlal, Jakarta. [Dok. Itjen Kemenag]

Kemenag terus berupaya meningkatkan kepuasan jemaah haji Indonesia. Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan haji adalah Indeks Kepuasan Jemaah Haji Indonesia (IKJHI) yang diukur oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Dengan pendekatan pengawasan berbasis risiko, diharapkan layanan haji tahun ini dapat memberikan pengalaman ibadah yang lebih baik bagi jemaah.

Langkah-langkah mitigasi yang disusun oleh Itjen Kemenag mencakup identifikasi risiko, penyebab, dampak, dan strategi penanganan di setiap titik layanan utama, khususnya di Armuzna.

Sebelumnya, Faisal Ali Hasyim menegaskan kesiapan Kemenag dalam mengawal penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446H/2025M.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara 'Media Gathering bertajuk Buka Puasa Bersama dan Ngobrol Penuh Inspirasi bersama insan pewarta di Kantor Itjen Kemenag, Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2025) sore.

Faisal menyatakan, penyelenggaraan haji merupakan 'gawe akbar' Pemerintah Indonesia, khususnya Kemenag.

"Kesuksesan penyelenggaraan haji juga bagian dari target Program Asta Prioritas Kemenag 2025-2029. Karena itu, penyelenggaraannya harus dipastikan berjalan lancar, aman, dan nyaman bagi para jemaah," ujarnya.

Faisal menjelaskan, Kemenag telah melakukan pendampingan intensif terhadap penyediaan layanan haji di Arab Saudi, mulai dari katering, akomodasi, transportasi, hingga Armuzna.

"Pengawasan kami berfokus pada risiko yang mengancam kegagalan penyelenggaraan ibadah haji. Pada tahun ini, kami fokus mengawal layanan mulai dari pengisian kuota, reviu penggabungan mahram, hingga pendampingan lansia dan disabilitas," katanya.

Baca Juga: Pengumuman Resmi! 130 Orang Lolos Jadi Petugas Haji 2025, Siap Layani Jemaah di Tanah Suci

Tak hanya di luar negeri, pengawasan juga dilakukan sejak proses di dalam negeri. Misalnya, penyediaan fasilitas dan layanan di asrama haji embarkasi.

"Layanan di dalam negeri, seperti di asrama haji embarkasi, sangat menentukan kepuasan jemaah. Itu adalah pintu masuk sebelum jemaah menerima layanan di Arab Saudi. Jadi, kami akan mendorong agar jemaah mendapatkan layanan terbaik," lanjut Faisal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI