Suara.com Dapat Serangan Siber, SAFEnet Ungkap Cara Kerja Serangan DDoS

Rabu, 16 April 2025 | 14:09 WIB
Suara.com Dapat Serangan Siber, SAFEnet Ungkap Cara Kerja Serangan DDoS
Ilustrasi serangan siber. (Suara.com/Rochmat)

Suara.com - Portal berita Suara.com terkena serangan DDoS hingga menyebabkan situs tersebut tidak bisa diakses dalam beberapa Waktu pada Selasa (15/4/2025) petang.

Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto mengemukakan bahwa ada beberapa tipe dalam serangan siber, salah satu di antaranya DDoS. Ia mengemukakan bahwa serangan tersebut menyerang jaringan web.

Damar menganalogikan serangan DDoS mirip seperti seseorang mengirimkan paket-paket besar ke sebuah rumah.

Pengiriman tersebut terus dilakukan hinga rumah tersebut penuh sesak dengan paket besar yang dikirim terus menerus dalam periode tertentu.

"DDoS itu ada dua, bedanya DoS (Denial of Service) yang pengirimnya cuma satu. Sementara DDoS itu kalau dicek pengirimnya dari berbagai tempat, dari berbagai negara," kata Damar saat dihubungi Suara.com, Rabu (16/4/2025).

Meski begitu, ia mengemukakan bahwa sebenarnya ada beberapa cara untuk menangkal serangan DDoS.

Salah satunya dengan memasang DNS Deflektor. Pemasangan ini dapat mengelabuhi pihak penyerang dengan mengeluarkan alamat palsu.

"Kayak semacam alat untuk mengelabui penyerang kalau pinyak penyerang mau menyerang alat ini akan membuat semacam alamat palsu bukan alamat aslinya," jelasnya.

Selain itu, langkah lainnya dengan cara melakukan mirorring atau server tidak terpusat di satu tempat melainkan berada di beberapa tempat.

Baca Juga: Suara.com Diserang! Situs Sempat Tak Bisa Diakses

Sehingga, apabila ada salah satu server yang down terkena serangan maka bisa di-backup atau dipulihkan dengan mengganti IP server.

"Mirroring tidak tersentral di satu server tapi ada beberapa server, jadi kalau ada salah satu yang down, yang lain bisa menggantikan tinggal diganti target ipnya,” kataya.

Sebelumnya diberitakan bahwa situs berita Suara.com terkena serangan DDoS dan sempat tidak bisa diakses dalam sementara waktu.

Serangan DDos tersebut terjadi pada tampilan ponsel saat membuka situs.

Sejumlah awak Suara.com melaporkan situs sempat tidak bisa diakses. Belakangan diketahui, serangan tersebut terjadi sekira jam 17.50 WIB hingga 19.20 WIB. Meski begitu hingga kini situs sudah bisa kembali diakses.

Pemimpin Redaksi (Pemred) Suara.com, Suwarjono mengemukakan bahwa serangan tersebut dilakukan nyaris 285 juta serangan DDOS (terjadi) dalam 1,5 jam.

Dari pelacakan yang dilakukan Tim IT, Suwarjono mengemukakan bahwa serangan dilakukan menggunakan bot dengan menggunakan IP dari sejumlah negara di Eropa dan ada juga dari Indonesia.

Ilustrasi halaman LiKS Suara.com. [Suara.com]
Ilustrasi halaman LiKS Suara.com. [Suara.com]

“Serangan random dari berbagai region country,” ucapnya, Selasa (15/4/2025).

Dari hasil deteksi tim IT Suara.com, serangan dilakukan dengan menggunakan IP address dari sejumlah negara, seperti Belanda, Kroasia, Australia.

Suwarjono mengemukakan tidak hanya sekali ini Suara.com sempat mendapat serangan siber. Namun, saat ini merupakan yang terbesar.

"Ini merupakan serangan siber terbesar terhadap Suara.com jika dibandingkan selama ini," ujarnya.

Ia juga mengemukakan, serangan siber seperti yang terjadi saat ini biasanya akan berulang dalam waktu yang tidak bisa dideteksi.

"Metode serangan menggunakan random path, sehingga cache akan dilewatkan dan traffic langsung ke arah origin server," lanjutnya.

Selain serangan DDoS yang terjadi pada hari ini, percobaan serangan siber juga dilakukan ke Liputan Khas Suara atau LiKS.

"Khusus soal LiKS diserang dalam 72 jam terakhir," ujarnya.

Suwarjono mengemukakan bahwa atikel-artikel yang ditulis dalam halaman LiKS menjadi jantung jurnalisme Suara.com dalam mengangkat banyak isu yang mengkritisi berbagai macam persoalan, baik politik, hukum, HAM, keamanan hingga ekonomi.

Liputan khas di Suara.com tersebut selama ini menjadi salah satu kanal andalan untuk menyuarakan suara yang selama ini terpinggirkan baik dalam kasus pelanggaran HAM bahkan pihak-pihak yang selama ini dibungkam penguasa.

"Tentunya hal tersebut menunjukan ada pihak-pihak yang mungkin tidak suka dengan artikel yang pernah diulas dalam LiKS," katanya.

Meski begitu, hingga kini belum diketahui tujuan serangan tersebut ditujukan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI