Panglima TNI Mutasi 414 Jenderal, Wakasad Hingga Kapuspen Ikut 'Digoyang'

Rabu, 20 Agustus 2025 | 16:59 WIB
Panglima TNI Mutasi 414 Jenderal, Wakasad Hingga Kapuspen Ikut 'Digoyang'
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

Suara.com - Sebuah gebrakan terjadi di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto merotasi dan memutasi sebanyak 414 Perwira Tinggi (Pati) dari tiga matra. Perombakan besar-besaran ini menyasar sejumlah posisi super strategis, termasuk Wakil Kepala Staf Angkatan Darat atau Wakasad.

Langkah yang tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/1102/VIII/2025 ini dinilai sebagai upaya penyegaran dan adaptasi strategis TNI dalam menghadapi tantangan zaman.

Mutasi kali ini tergolong sangat masif, melibatkan ratusan jenderal dari Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • 200 Pati TNI Angkatan Darat
  • 130 Pati TNI Angkatan Laut
  • 84 Pati TNI Angkatan Udara

"Langkah ini merupakan proses regenerasi kepemimpinan yang berkesinambungan," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen), Mayjen TNI Kristomei Sianturi, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/8/2025).

Perombakan ini tidak hanya menyentuh jabatan-jabatan biasa. Sejumlah posisi kunci dan sangat strategis di tubuh TNI juga ikut digoyang, antara lain:

  • Inspektur Jenderal TNI (Irjen TNI)
  • Komandan Kodiklat TNI (Dankodiklat TNI)
  • Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad)
  • Asisten Operasi Kasad (Asops Kasad)
  • Kepala Pusat Penerangan TNI (Kapuspen TNI)
  • Panglima Koarmada III (Pangkoarmada III)
  • Komandan Puspomal (Danpuspomal)
  • Kepala Staf Kopasgat (Kas Kopasgat)

Pergeseran di pos-pos ini dipastikan akan membawa perubahan signifikan dalam arah kebijakan dan operasional TNI ke depan.

Kristomei Sianturi menegaskan bahwa rotasi ini bukan sekadar pergantian personel, melainkan bagian dari implementasi visi TNI PRIMA (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif).

"Visi ini menjadi landasan utama dalam menghadapi dinamika pertahanan yang semakin kompleks," jelasnya.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan TNI tetap menjadi garda terdepan yang kokoh dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Baca Juga: Panggil Kapolri hingga Panglima TNI ke Hambalang, Prabowo 4 Jam Bahas Penertiban Tambang Ilegal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI