Ikuti Misa Paskah, Jemaat Katolik Padati Gereja Katedral

Jum'at, 18 April 2025 | 15:11 WIB
Ikuti Misa Paskah, Jemaat Katolik Padati Gereja Katedral
Para jemaat umat Katolik mulai memadati kawasan Gereja Santa Maria Diangkat ke Surga atau yang lebih dikenal Gereja Katedral untuk mengikuti misa Paskah, Jumat (18/4/2025). (Suara.com/Fakhri)

Untuk bisa menempati kursi di bagian dalam gereja, jemaat harus melakukan registrasi terlebih dahulu. Namun, mereka yang tak melakukannya juga bisa langsung menempati kursi di tenda Gereja Katedral selama masih tersedia.

"Jadi ada lokasi-lokasi yang dibagi untuk yang melakukan registrasi itu bisa mendapat tempat di dalam gereja dan juga di dalam Graha Pemuda lantai 1 dan 4," jelas Susi.

"Sedangkan yang tanpa registrasi bisa mengambil area di Plaza Maria ataupun di tenda yang di depan gereja ini," tambahnya memungkasi.

Diingatkan Soal Harapan

Umat Katolik beribadah saat peringatan Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (18/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Umat Katolik beribadah saat peringatan Jumat Agung di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (18/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sementara itu, Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta mengingatkan umat Kristiani (Katolik dan Kristen) tentang harapan yang bukan semata merupakan emosi cepat berlalu melainkan juga keyakinan dalam perayaan Paskah 2025.

"Harapan bukanlah emosi yang cepat berlalu, tetapi sebuah keyakinan yang teguh yang berakar pada kemenangan Kristus," ujar Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik Kanwil Kemenag DKI Jakarta Antonius Sinaga sebagaimana dilansir Antara, Jumat.

Antonius mengatakan perayaan Paskah tahun ini berbarengan dengan Tahun Yubileum Harapan atau tahun suci, yakni tahun khusus untuk pengampunan dosa dan pembaruan rohani. Karena itu, momen Paskah 2025 terasa istimewa dan kekuatan pesan Paskah terasa lebih besar.

"Saat merayakan Paskah dalam Tahun Yubileum Harapan ini, kita dipanggil untuk mewujudkan harapan dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan konkret dibutuhkan sebagai aksi nyata. Hidup beragama kita menjadi berdampak sosial," katanya.

Adapun Paskah yang sekaligus menandai Kebangkitan Isa Almasih (Yesus Kristus), merupakan puncak rangkaian perayaan yang diperingati pada Minggu (20/4).

Baca Juga: Gereja Katedral Hanya Khusus Jemaat Saat Misa Paskah, Wisatawan Tak Bisa Masuk

Umat Katolik-Kristen terlebih dulu memperingati Kamis Putih (17 April), lalu Jumat Agung (18 April), dan Sabtu Suci (19 April) atau disebut Tri Hari Suci Paskah.

Antonius menyampaikan, Tri Hari Suci Paskah merupakan tiga hari penting dalam kalender liturgi Kristen untuk memperingati peristiwa-peristiwa utama kehidupan Isa Almasih.

Menurut dia, dengan memahami makna dan rangkaian Tri Hari Suci Paskah, umat Kristiani dapat lebih mendalami esensi pengorbanan dan kebangkitan Isa Almasih serta memperkuat iman dalam perayaan Paskah yang akan datang.

Adapun sebelum sampai pada puncak Paskah, gereja menjalani masa puasa dan pantang selama 40 hari atau disebut Prapaskah. Prapaskah mempersiapkan umat untuk menerima harapan dengan penuh keyakinan dan menginspirasi mereka untuk membagikannya kepada orang lain.

"Di tengah berbagai masalah dan tantangan aktual yang kita hadapi akhir-akhir ini, semoga harapan abadi dari kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus memenuhi kita semua," demikian pesan Antonius.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI