DPR Kecam Aksi Pelecehan Terjadi di KRL: Negara Wajib Hadir

Sabtu, 19 April 2025 | 18:03 WIB
DPR Kecam Aksi Pelecehan Terjadi di KRL: Negara Wajib Hadir
Penumpang menaiki kereta Commuterline di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa (4/2/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di lain sisi, ia mengapresiasi langkah cepat PT KAI Commuter dalam mengidentifikasi pelaku lewat teknologi CCTV serta koordinasi yang sigap dengan aparat kepolisian.

Kendati begitu, Irine mengingatkan bahwa langkah reaktif harus dibarengi upaya preventif yang kuat.

“Tidak cukup hanya mengejar pelaku. Yang lebih penting adalah mencegah agar kejadian seperti ini tidak terulang. Edukasi, pengawasan, dan sistem pelaporan yang responsif harus menjadi standar dalam setiap layanan publik,” katanya.

Selain itu Irine juga meminta Kementerian Perhubungan dan PT KAI Commuter memastikan tidak ada celah bagi pelecehan seksual terjadi di transportasi umum. Ia menekankan keamanan pengguna, terutama perempuan dan anak-anak, harus menjadi prioritas utama dalam layanan publik.

Ilustrasi pelecehan seksual. [Pexels]
Ilustrasi pelecehan seksual. [Pexels]

"Pengawasan, edukasi, dan tindakan pencegahan adalah tanggung jawab bersama. Operator wajib membangun sistem keamanan yang proaktif dan tanggap. Ini bukan hanya soal teknologi, tetapi soal komitmen melindungi penumpang,” ujar Irine.

Lebih lanjut, Irine menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan tindakan pelecehan seksual. Ia juga meminta pemerintah menjadikan keselamatan perempuan dan anak sebagai prioritas dalam kebijakan publik.

"Saya mengajak seluruh masyarakat untuk tidak ragu melaporkan tindakan pelecehan seksual. Pemerintah harus menjadikan keselamatan perempuan dan anak sebagai prioritas dalam setiap kebijakan publik," pungkasnya.

Kasus ini sebelumnya mencuat setelah korban curhat soal pelecehan yang menimpanya itu kepada pengemudi taksi online yang menjemputnya di Stasiun Tanah Abang. Setelah kejadian itu, korban melapor ke polisi. Pihak KAI dan kepolisian pun bergerak hingga akhirnya HU diamankan.

Berdasarkan penelusuran, HU onani di tengah kereta yang penuh sesak penumpang. Aksi bejat pelaku ini dilakukan di belakang korban hingga mengotori pakaian korban. HU menyatakan melakukan hal tersebut karena ia berhasrat ketika melihat postur tubuh korban yang menurutnya dibalut pakaian ketat.

Baca Juga: Honorer di DPRD DKI Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelaku Paksa Cium Bibir-Gesekkan Kelamin

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI