Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit

Kamis, 17 April 2025 | 21:36 WIB
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
Ilustrasi pelecehan seksual. [Pexels]

Suara.com - Dugaan pelecehan seksual oleh domter kembali terungkap di media sosial, kali ini berada di Malang, Jawa Timur. Seorang pasien berinisial QAR mengaku alami pelecehan seksual oleh seorang dokter ketika menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit swasta.

Pelaku merupakan dokter berinisial AY kepada pasien di Persada Hospital Malang, Jawa Timur. Peristiwa yang menimpa QAR itu kabarnya terjadi pada 27 September 2022 silam.

QAR diminta membuka baju oleh dokter tersebut saat sedang sendirian di ruang VVIP dengan alasan untuk pemeriksaan memggunakan stetoskop. Namun, dokter tersebut hanya mengarahkan stetoskop di bagian dada. Korban juga menduga kalau pelaku sempat mengeluarkan ponsel untuk memotretnya.

Menanggapi kasus tersebut, Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) menyatakan segera menindaklanjuti dugaan kasus pelecehan seksual tersebut. Ketua KKI Arianti Anaya menyampaikan masih mendalami kasus tersebut.

"Termasuk yang di Malang tentu akan kita proses. Kita akan lihat sejauh mana," kata Arianti dalam jumpa pers di kantor KKI, Jakarta, Kamis (17/4/2025).

Dia menduga kasus itu serupa dengan kejadian pelecehan seksual oleh dokter di RS Hasan Sadikin, Bandung. Arianti memastikan KKI akan melibatkan Majelis Disiplin Profesi (MDP) dan kolegium dalam mendalami lebih lanjut kasus tersebut. Ia berjanji kalau KKI akan transparan mengusut segala bentuk pelanggaran etik dokter atau tenaga kesehatan.

"Tentu akan kita proses. Kita harus transparan supaya kredibilitas KKI ini bisa dipercaya oleh masyarakat," katanya.

Diketahui belakangan ada dua kasus pelecehan seksual oleh dokter yang mencuri perhatian publik.

Pertama kasus perkosaan oleh dokter residen anestesi, PAP, di RSUP Hasan Sadikin, Bandung. Dia diduga memperkosa keluarga pasien dengan cara menyuntikan obat bius. Motif yang dilakukan dengan mengajak korban ambil darah untuk ayahnya yang sedang dirawat. Aksi itu dilakukan pelaku di ruangan baru yang masih jarang dilalui orang.

Baca Juga: Honorer di DPRD DKI Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelaku Paksa Cium Bibir-Gesekkan Kelamin

Beberapa hari kemudian terungkap juga kasus pelecehan oleh dokter kandungan berinisial MSF di Garut. Aksinya terungkap setelah viral rekaman CCTV ruangan pemeriksaan USG.

Dalam video itu pelaku nampak sedang melakukan pemeriksaan USG terhadap seorang pasien. Korban terbaring dalam kondisi bagian perut terbuka untuk USG. Namun tak berselang lama, tangan dokter tersebut diduga mengarah ke dada hingga membuat korban bereaksi dengan mencoba menepisnya.

IDI Malang Raya Pastikan Beri Sanksi

Sementara itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya memastikan memberikan sanksi tegas kepada oknum dokter berinisial AY, terduga pelaku pelecehan seksual terhadap pasien di salah satu rumah swasta di Kota Malang, Jawa Timur.

Ketua IDI Malang Raya Sasmojo Widito di Kota Malang, Kamis (17/4), mengatakan bahwa tindakan pelecehan seksual sejatinya telah melanggar norma hukum, disiplin profesi, dan etika.

"Pelanggaran dari satu atau kombinasi norma ini adalah bentuk ketidakprofesionalan. Pasti ada sanksi terhadap yang bersangkutan," kata Sasmojo sebagaimana dilansir Antara.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI