Vatikan: Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Senin, 21 April 2025 | 15:10 WIB
Vatikan: Paus Fransiskus Meninggal Dunia
Potret Sri Paus Fransiskus (Unsplash/Ashwin Vaswani)

Suara.com - Paus Fransiskus, imam tertinggi Gereja Katolik Roma, wafat pada hari Senin (21/4/2025) hari ini.

Informasi Paus Fransiskus meninggal dunia tersebut kali pertama dilansir oleh saluran TV Vatikan.

Kardinal-Diakon San Giuliano Martire Kevin Farrel, merupakan orang yang mengabarkan berita duka tersebut.

"Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam, saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus," Kardinal Kevin Farrell mengumumkan di saluran TV Vatikan.

Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun. Beberapa waktu terakhir, ia memang dikabarkan menderita sakit pneumonia ganda yang serius.

"Paus Fransiskus kembali ke rumah Bapa pada Pukul 7.35 pagi ini," terang Kardinal Kevin Farrel.

Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (Instagram/@franciscus)
Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus (Instagram/@franciscus)

Riwayat sakit Sri Paus

Sebulan lalu, Maret 2025, Vatikan sempat merilis foto pertama Paus Fransiskus sejak ia mendapat perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma.

Pada foto itu, tampak Sri Paus tengah duduk di kapel rumah sakit. Namun, potret itu dibuat dari belakang sehingga wajahnya tak terlihat.

Baca Juga: Vatikan Rilis Foto Paus Fransiskus di Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Tapi dalam foto itu, tampak Paus Fransiskus bernapas tanpa bantuan alat medis. Umat Katolik sedunia bisa mernapas lega melihat potret tersebut karena menandakan pemimpinnya berangsur-angsur pulih.

Paus Fransiskus sendiri mulai dirawat di rumah sakit sejak 14 Februari 2025. Persisnya setelah tim dokter mendiagnosis dirinya menderita pneumonia ganda, yakni kondisi yang memengaruhi kedua paru-parunya.

Infeksi ini memerlukan perawatan lanjutan, dan sejak saat itu, ia tidak terlihat di depan umum.

Awal Maret, pihak Vatikan mengabarkan Paus Fransiskus mengalami dua insiden gangguan pernapasan yang lebih serius.

Insiden itu, menurut keterangan Vatikan, disebabkan oleh penumpukan lendir dalam jumlah besar di paru-paru serta bronkospasme atau kondisi yang menyerupai serangan asma.

Untuk menilai kondisi pernapasannya, tim medis melakukan dua prosedur bronkoskopi, yakni pemeriksaan yang menggunakan alat berbentuk tabung fleksibel berkamera untuk mengamati bagian dalam paru-paru.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI