“Yang tadinya tidak diterima, menjadi diterima di Udayana. Nah, ini dikirim secara sistem dari tes yang terbaik hasilnya,” tambah Zudan.
Lebih lanjut, menurutnya, pada awalnya 16.00 formasi berhasil terisi lewat proses optimalisasi tersebut, akan tetapi tak semua peserta yang dialihkan bersedia menerima penempatan tersebut.
"Yang mengundurkan diri sekitar 1.900 an. Jadi terisi 88 persen. Bayangkan bila tidak ada optimalisasi, akan terjadi kekosongan 16.000," katanya.
Adapun skema ini sudah diumumkan sejak awal seleksi, sehingga tak menjadi hal baru.
“Sejak awal sudah diumumkan akan ada optimalisasi,” pungkasnya.
Pemerintah Diminta Percepat Pengangkatan CPNS
Sebelumnya diberitakan, Komisi II DPR RI sudah mendesak pemerintah untuk mempercepat pengangkatan CPNS menjadi PNS dan PPPK 2025.
![Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. [Suara.com/Bagaskara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/11/29931-sufmi-dasco.jpg)
Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad mengemukakan hal tersebut kepada awak media pada Jumat (14/3/2025). Saat itu, ia mengungkapkan telah memberikan masukan kepada pemerintah berdasarkan rekomendasi hasil rapat di Komisi II pada Rabu (12/3/2025).
"Dua hari yang lalu DPR sudah memberikan masukan kepada pemerintah berdasarkan hasil rapat komisi II dengan KemenpanRB beberapa waktu yang lalu dan BKN," kata Dasco di Kawasan Jakarta Timur, Jumat (14/3/2025).
Baca Juga: Ditemui Perwira Polri Siswa Sespimmen, Jokowi: Mereka Tanya soal Leadership
Tak hanya itu, ia mendesak pemerintah melakukan sejumlah simulasi untuk percepatan sekaligus perapihan pendataan CPNS dan PPPK.