Kopi Leluhur kini mengekspor biji arabika pilihan ke Jepang, Belanda, dan Korea Selatan.
Menurut Sri, ekspansi global ini tentu bukan tanpa tantangan. Mulai dari permodalan yang terbatas, pelatihan, hingga keraguan pasar terhadap kualitas kopi.
Tapi berkat kerja sama dengan pemerintah dan perbankan, Kopi Leluhur mampu menembus prosedur ekspor.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirmam Sulaiman turut mengapresiasi masuknya Sulsel ke dalam prioritas pengembangan ekonomi kreatif secara nasional.
Andi Sudirman Sulaiman berharap dapat berkolaborasi dengan e-commerce untuk mengupgrade produk-produk lokal Sulsel. Seperti batik Sulawesi, tenun, tas, sepatu, dan lain-lain, agar dapat dipasarkan secara global.
Sudirman juga akan memberikan Gedung Griya sebagai pusat pengembangan ekonomi kreatif di Sulsel.
"Kami ada sekarang sekitar 1,9 juta UMKM yang telah terdaftar, namun akan didata ulang agar kita punya data (untuk bantuan)," katanya.
Ia juga ingin meningkatkan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan melakukan pendataan dan memberikan QRIS kepada UMKM untuk meningkatkan transaksi dan penjualan produk lokal.
"Untuk memudahkan penjualan produk secara digital," ucapnya.
Baca Juga: Kesalahan yang Sering Terjadi saat Memilih Alat Elektronik & Cara Menghindarinya
Selain itu, Gubernur juga ingin mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber pendapatan daerah yang potensial. Bahkan berpotensi lebih besar daripada pendapatan dari sektor pertambangan.