Suara.com - Jakarta kembali dipercaya menjadi tuan rumah ajang balap mobil listrik dunia, Formula E, yang dijadwalkan digelar pada Juni 2025.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung telah menyatakan bakal memberi dukungan penuh pada gelaran ini.
Menanggapi hal itu, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta memberi peringatan agar perhelatan balap mobil itu tak lagi menggunakan uang rakyat.
“Jangan sampai Formula E menggunakan APBD. Ini pernah kejadian dalam penyelenggaraannya tahun 2022 lalu ketika Pemprov DKI Jakarta menggunakan uang dari APBD untuk membayar commitment fee sebesar Rp560 miliar,” ujar Sekretaris Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI, Justin Adrian Untayana kepada wartawan, Jumat (25/4/2025).
Justin mengingatkan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pernah mengeluarkan rekomendasi agar pendanaan Formula E tidak lagi bersumber dari kas daerah.

Menurutnya, ke depan Pemprov DKI harus mengandalkan skema business to business untuk menyelenggarakan acara ini.
“Apalagi, waktu itu sudah ada rekomendasi dari BPK bahwasanya penganggaran untuk kegiatan Formula E tidak boleh lagi menggunakan APBD, melainkan Pemprov DKI Jakarta harus menggunakan skema business to business,” jelasnya.
PSI mendorong agar penyelenggara bisa menggandeng sponsor atau mitra swasta untuk menutup kebutuhan anggaran acara.
Lebih jauh, Justin menekankan bahwa Formula E harus berdampak nyata bagi masyarakat, bukan hanya menjadi ajang tontonan.
Baca Juga: Jumlah Pelamar PPSU Jauh Melebihi Kuota, Pramono: Orang Butuh Kerja Itu Realita
"Pemprov DKI Jakarta juga harus memastikan acaranya berdampak terhadap warga Jakarta. Jika diselenggarakan nanti, maka sudah pasti biaya yang dikeluarkan tidak sedikit. Sehingga, acaranya perlu memberikan manfaat ekonomi juga bagi warga Jakarta," tutur Justin.
Ia pun kembali menyoroti gelaran Formula E pada 2022 lalu yang sempat mengundang kontroversi, karena dilaksanakan di tengah situasi pandemi. Saat ini, Jakarta juga sedang mengalami masa sulit karena persoalan ekonomi.
"Waktu itu, Formula E diadakan di tengah-tengah situasi pandemi Covid-19. Sehingga, warga Jakarta banyak yang bertanya-tanya soal apa manfaatnya. Sekarang, Jakarta kembali diterpa badai yang berbeda, yaitu masalah perekonomian yang salah satunya ditunjukkan dari turunnya daya beli masyarakat," ucapnya.
Ia pun berharap ajang tahunan ini tak hanya menjadikan Jakarta sebagai sekadar penyelenggara saja. Manfaatnya harus besar dan dirasakan banyak orang.
"Di sini Pemprov DKI Jakarta harus sensitif. Warga Jakarta jangan sampai hanya menjadi penonton dengan membeli tiket. Akan tetapi, acara yang diselenggarakan itu bisa menggerakan roda perekonomian daerah, sehingga memberi ruang bernafas lebih lega lagi kepada warganya," pungkas Justin.
Perhelatan Formula E 2025