Syok Lihat Sampah Tak Terurus di Pasar Caringin, Dedi Mulyadi : Ini Pasar Atau Sawah?

Kamis, 01 Mei 2025 | 09:37 WIB
Syok Lihat Sampah Tak Terurus di Pasar Caringin, Dedi Mulyadi : Ini Pasar Atau Sawah?
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mendadak syok melihat situasi di Pasar Caringin, Kawasan Ciparay, Kota Bandung saat inspeksi pada Rabu (30/4/25).

Dedi Mulyadi dibuat syok melihat keadaan pasar yang penuh dengan tumpukan sampah bak Tempat Pembuangan Sampah (TPS).

Bahkan, jalanan sepanjang pasar yang ia lewati juga banyak dengan sampah yang bercampur dengan tanah basah, sehingga jalanan menjadi becek.

Melihat situasi tersebut, Dedi Mulyadi sontak dibuat bingung apakah yang didatangi tersebut pasar atau justru area persawahan.

“Ini kita lagi di pasar, nih pasar,” ucap Dedi, dikutip dari instagramnya, Rabu (30/4/25).

“Ini pasar apa? Pasar Caringin.. ini pasar kayak sawah mau ditanami ini,” sambungnya.

Melihat para penjual di pasar yang tetap enjoy dengan keadaan sekitar penuh sampah membuat Dedi Mulyadi penasaran.

“Lihat ini pasar kayak sawah mau ditanami, Ya Allah Ya Robbi,” Ucap Dedi Mulyadi.

“Ini kok manusia bisa hidup di sini? Ya Allah Ya Robbi, ibuk betah tinggal di sini? Pasar kayak sawah mau ditanami. Ini Pasar atau sawah ya?,” sambung Dedi.

Baca Juga: KB Jadi Syarat Bantuan Pemerintah? Usulan Kontroversial Gubernur Jabar Dikaji Mensos!

“Bisa lah pak,” seru para penjual di pasar Caringin.

Dedi Mulyadi kemudian menunjukkan tumpukan sampah yang diletakkan di pinggir jalanan kawasan pasar.

Dedi menyebut bahwa tumpukan sampah di Pasar Caringin itu sampai 1000 ton, lantaran sangat tinggi.

“Ini ada tumpukan sampah di sini mungkin ada sekitar 1000 ton,” ujar Dedi.

“Tuh numpuk, Ya Allah Ya Robbi,” seru Dedi Mulyadi.

Pasar yang terlihat kumuh penuh dengan sampah itu tak membuat Dedi lantas pergi meninggalkannya begitu saja.

Ia justru mencari solusi bagaimana agar masalah sampah di Pasar Caringin bisa segera diselesaikan.

Dedi menyarankan agar Pasar Caringin segera memiliki alat pengolah sampah modern.

“Solusinya harus segera Pasar Caringin menyiapkan alat pengelolaan sampah, minimal incinerator,” ucap Dedi.

“Tidak boleh ini, gak kira-kira,” tambahnya.

Dedi juga meminta komitmen dari pengelola pasar Caringin agar alat pengolah sampah itu dapat segera dipasang.

“Lain urusan pasar ramai, pasar jorok ini,” seru Dedi.

“Segera kita beresin pasar Caringin, tetapi bapak berkomitmen segera menyiapkan incinerator. Dalam satu minggu incineratornya harus sudah dipasang, banyak alat-alatnya tinggal beli,” sambungnya.

“Siap Pak, mudah-mudahan,” jawab Pengelola.

Pasar Caringin

Pasar Induk Caringin merupakan salah satu pasar terkenal di Bandung, Jawa Barat.

Pasar ini merupakan pasar tradisional besar di Bandung.

Masyarakat dapat menemukan segala macam kebutuhan baik sayuran, ikan, daging, bumbu-bumbu dan lainnya di Pasar Caringin.

Pasar Caringin ini juga menjadi pusat grosir dan menyediakan berbagai macam sayur dan buah segar dari berbagai daerah di Indonesia.

Masalah sampah yang terus menumpuk di Pasar Caringin, Kabupaten Bandung, kembali menjadi perhatian publik. 

Pasar yang dikenal dengan keramaiannya tersebut kini menghadapi persoalan lingkungan yang cukup serius. 

Tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik tidak hanya mengganggu kenyamanan pedagang dan pengunjung, tetapi juga menjadi ancaman bagi kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar.

Produksi sampah yang terus bertambah tidak dibarengi dengan penanganan yang maksimal. Hasilnya, gundukan sampah bak 'gurun' jadi masalah.

'Gurun' sampah di Pasar Caringin tidak muncul tiba-tiba. Sampah ini muncul karena pengurangan ritase angkutan pembuangan yang dikurangi.

Sebelum masalah itu muncul, ritase angkutan sampah ke TPA Sarimukti dari Pasar Caringin adalah 10 ritase per hari.

Namun sejak terjadi darurat sampah akibat terbakarnya TPA Sarimukti pada 2023 lalu, ritase angkutan sampah Pasar Caringin perlahan dikurangi menjadi 3 ritase atau sekitar 30 ton.

Sementara produksi sampah di Pasar Caringin bisa mencapai 60 ton sehari.

Untuk permasalahan ini, pengelola pasar bisa lebih bertanggung jawab dalam mengelola sampah dan tidak menunda-nunda penyelesaian masalah ini.

Ke depan, Pasar Caringin diharapkan bisa menjadi contoh bagi pasar lainnya dalam mengelola masalah sampah dengan cara yang lebih profesional dan berkelanjutan.

Kontributor : Kanita

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI