Rumah Nelayan Nyaris Roboh di Teluknaga Dapat Renovasi Gratis, Kini Layak Huni

Kamis, 01 Mei 2025 | 12:45 WIB
Rumah Nelayan Nyaris Roboh di Teluknaga Dapat Renovasi Gratis, Kini Layak Huni
ILUSTRASI. Rumah Nelayan Hampir Roboh di Teluk Naga Dapat Renovasi Gratis, Kini Jadi Layak Huni. [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]

Suara.com - Rumah-rumah nelayan yang nyaris roboh di wilayah pesisir Teluknaga, Kabupaten Tangerang, akhirnya mendapatkan wajah baru. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), Agung Sedayu Group menyalurkan bantuan renovasi gratis untuk rumah-rumah tidak layak huni milik nelayan di Desa Tanjung Pasir dan sekitarnya.

Bantuan diserahkan secara simbolis pada 24 April 2025 di Marketing Gallery PIK2. Dalam acara itu hadir Camat Teluknaga, perwakilan BPJS Ketenagakerjaan, tokoh agama, hingga pengurus pondok pesantren.

Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya kolaborasi antara swasta, pemerintah, dan masyarakat dalam mendorong pembangunan berkelanjutan.

“Gelombang kedua ini melanjutkan komitmen kami yang sebelumnya telah direalisasikan pada tahap pertama. Bantuan ini kami tujukan untuk mendukung program-program sosial yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat,” beber Direktur Estate Management Agung Sedayu Group, Dr. Ir. H. Restu Mahesa, M.M ditulis pada Kamis (1/5/2025). 

Total ada 11 jenis bantuan sosial yang digulirkan. Selain renovasi rumah, program ini juga menyasar revitalisasi sekolah gratis untuk anak-anak nelayan di Kampung Gaga dan Tanjung Pasir, serta pembangunan Masjid Jami’ Al-Barkah. Bahkan, ribuan nelayan juga didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Kondisi rumah yang dihuni seorang diri oleh wanita lanjut usia di Kampung Sidat, RT 001/007, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang ambruk akibat terdampak cuaca ekstrem. ANTARA/ (Aditya A Rohman)
ILUSTRASI. Kondisi rumah yang dihuni seorang diri oleh wanita lanjut usia di Kampung Sidat, RT 001/007, Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang ambruk akibat terdampak cuaca ekstrem. ANTARA/ (Aditya A Rohman)

Tak hanya itu, Agung Sedayu Group turut menggandeng berbagai pihak untuk kegiatan lain seperti nikah massal lansia, wisata religi bersama MUI Teluknaga, serta pemberdayaan tokoh masyarakat melalui kolaborasi dengan PWI Kabupaten Tangerang.

Bantuan juga disalurkan ke pondok pesantren di bawah naungan PCNU, seperti Pesantren Darul Anshor dan Yayasan Pendidikan Assalam yang menaungi santri yatim. Tak ketinggalan, lomba tahfiz Al-Qur’an serta pembangunan Community Center sebagai ruang edukasi dan interaksi warga.

Lewat langkah ini, Agung Sedayu Group menegaskan bahwa kontribusi dunia usaha tak sekadar diukur dari nilai ekonomi.

Dengan menyasar langsung kebutuhan sosial, mereka berharap kehadiran korporasi mampu menjadi pemantik lahirnya perubahan positif yang nyata dan berkelanjutan di masyarakat Teluknaga.

Baca Juga: May Day Bareng Buruh di Monas, Prabowo Mendadak Iri dengan Letkol Teddy: Yang Presiden Gue Nih!

Rumah Ambruk saat Penghuni Tidur Pulas

Diketahui, peristiwa rumah ambruk di Teluknaga, Tangerang juga pernah terjadi Kampung Alang Besar, Desa Kebon Cau. Sebuah rumah mendadak rata dengan tanah saat penghuninya sedang tertidur pulas pada Selasa (16/2/2021) dini hari.

Peristiwa mengerikan itu terjadi kawasan Kabupaten Tangeran dilanda hujan deras disertai angin kencang. Namun, tiba-tiba rumah yang terbuat dari bilik milik Juki tersebut ambruk sekitar pukul 03.00 WIB.

Juki bersama tiga penghuni lainnya ketika itu tengah terlelap tidur.

“Alhamdulillah semuanya selamat, karena memang yang roboh hanya bagian belakang,” kata Kepala Desa Kebon Cau Ahmad Nur dilansir dari Bantenhits.com—jaringan Suara.com.

Nur mengaku pihak desa telah memberikan bantuan untuk perbaikan sementara bagian rumah yang ambruk.

Ia juga mengungkapkan jika rumah yang masuk dalam kategori tidak layak huni itu sudah diajukan dalam program bedah rumah.

“Kita juga tinggal menunggu eksekusinya saja,” beber Nur. 

Juki selaku pemilik rumah mengungkapkan, bahwa rumah yang ditempati bersama tiga anggota keluarganya itu merupakan milik orang tua.

Kata dia, rumah tua tersebut sudah tidak terurus karena tidak ada biaya untuk memperbaiki.

“Saya hanya numpang di sini, karena ini rumah peninggalan orang tua. Saya tinggal bersama adik dan keponakan saya,” ungkap Juki. 

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI