Di Forum GSF Qatar, Mendagri Tito Cerita soal Penanganan Teroris JAD hingga OPM

Kamis, 01 Mei 2025 | 15:17 WIB
Di Forum GSF Qatar, Mendagri Tito Cerita soal Penanganan Teroris JAD hingga OPM
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian saat berpidato dalam forum internasional bertajuk Global Security Forum (GSF) 2025 yang digelar di Doha, Qatar. (Foto: Dok Kemendagri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sama halnya dengan peristiwa di Aceh, kata Tito, Indonesia juga terbantu berkat kolaborasi sejumlah lembaga internasional saat menangani kasus terorisme.

Lembaga-lembaga itu seperti International Crisis Group pimpinan Sidney Jones dan Rajaratnam School of International Studies dari Nanyang Technological University (NTU), Singapura.

Lembaga-lembaga ini telah memberikan analisis berbasis riset yang mendalam terhadap jaringan terorisme, termasuk wawancara dengan tokoh-tokoh kunci di dalamnya.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Mendagri menyampaikan dua rekomendasi utama. Pertama memperkuat kerja sama antarnegara, tidak hanya pada tingkat strategis, tetapi juga operasional antar-aparat keamanan.

Selanjutnya yang kedua melibatkan friendly non state actors, seperti LSM, think tank, dan komunitas sipil lainnya dalam strategi pencegahan dan penanggulangan ancaman dari hostile non state actors.

"Forum ini merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara negara, lembaga kajian, dan organisasi internasional seperti The Soufan Center dapat memperkuat kerja sama lintas batas dalam menghadapi ancaman global,” beber Tito.

Dalam forum GSF tersebut, Tito juga mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdurahman Al Thani; Mendagri Qatar, Khalifa bin Hamad bin Khalifa Al Thani serta kepada Ali Soufan dari The Soufan Center. Sebab, menurutnya, forum GSF bisa ajang penting pertukaran pandangan dan penguatan jejaring internasional.

Diketahui, GFS 2025 merupakan forum keamanan internasional tahunan yang berlangsung di Doha, Qatar, pada 28–30 April 2025.

Forum tahunan yang pertama kali diselenggarakan pada 2018 ini menjadi ajang strategis bagi pemimpin dunia dan pakar keamanan untuk membahas isu-isu global, termasuk terorisme, kejahatan siber, dan mediasi konflik.

Baca Juga: Janji ke Massa Buruh, Prabowo Siap Miskinkan Koruptor: Enak Aja Udah Nyolong, Asetnya Gue Tarik!

Tahun ini, GSF menyoroti peran non state actors yang kian dominan dalam mengancam stabilitas dan kedaulatan negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI