Massa Aksi Crowd Surfing Nikmati Distorsi The Brandals, Pelataran DPR Berubah Jadi Gigs Jalanan

Kamis, 01 Mei 2025 | 18:07 WIB
Massa Aksi Crowd Surfing Nikmati Distorsi The Brandals, Pelataran DPR Berubah Jadi Gigs Jalanan
Pelataran depan Gedung DPR RI, disulap menjadi gigs jalanan saat The Brandals manggung dari atas sebuah truk dalam peringatan Hari Buruh Internasional, Kamis (1/5/2025). (Suara.com/Faqih)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Jadi ini wujud support kita ekspresi kita juga yang satu kategori sama buruh. Selain itu juga untuk ngehibur teman-teman buruh juga,” jelasnya.

Guna menghibur, para buruh dalam peringatan Hari Buru Internasional, dirinya bersama The Brandals bakal tampil menghibur.

Terlihat di lokasi, sejumlah sound sistem dan drumset di atas sebuah truk. Selain The Brandals, bakal hadir juga band-band dati kaum buruh, serta band The Jansen.

“Makanya kita putuskan untuk ngadain panggung di sini,” katanya.

Sebelumnya, Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) melakukan aksi peringatan Hari Buruh Sedunia di depan Gedung DPR RI, Kamis (1/5/2025).

Berbeda dengan aliansi butuh lain, yang sejak pagi tadi melakukan perayaan hari buruh di Lapangan Silang Monas, bersama Presiden Prabowo Subianto.

Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Sunarno mengatakan alasan pihaknya tidak ikut aksi di Lapangan Silang Monas lantaran saat ini kondisi buruh di Indonesia sangat buruk.

Banyak kaum buruh yang diputus kerja atau PHK secara sepihak, kemudian hak-haknya belum diberikan atau tidak dipenuhi lalu juga upah buruh masih banyak yang rendah.

Kemudian banyak buruh yang saat ini bekerja di beberapa sektor industri yang rentan. Belum lagi pekerja yang hanya berstatus sebagai mitra yang belum mendapatkan upah layak dan rentan pemutusan hubungan kerja

Baca Juga: Said Iqbal: 90 Persen Buruh Indonesia Dukung Prabowo

Nah situasi ini adalah situasi yang memang bagi kami sangat sulit, ketika melihat kawan-kawan buruh yang hidup dalam posisi penderitaan karena sistem ketenagaan kerjaan kita yang memang belum berpihak para kaum buruh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI