Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 04 Mei 2025 | 17:33 WIB
Kapten PSM Makassar Murka: Sebut Sepak Bola Indonesia Penuh Korupsi
Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes [Suara.com/Istimewa]

Tim Juku Eja baru memecah kebuntuan di menit 24 melalui sepakan Nermin Haljeta.

Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes mengkritik sepak bola Indonesia lewat postingan di media sosial [Suara.com/Istimewa]
Kapten PSM Makassar Yuran Fernandes mengkritik sepak bola Indonesia lewat postingan di media sosial [Suara.com/Istimewa]

Gol berawal dari lemparan ke dalam Karel Ridzald Iek ke kotak penalti PSS Sleman. Bola disambut Yuran untuk diberikan kepada Nermin Haljeta hingga berbuah gol.

PSM memimpin 1-0 atas tim Super Elang Jawa. Namun, pola permain berubah setelahnya.

PSS Sleman membalikkan keadaan dengan membobol gawang PSM oleh sundulan Dion di menit 26, Marcelo Cirino di menit 37 dan Gustavo di menit 60.

Kontroversi kembali terjadi pada gol Gustavo Tocantins. Sebab, pemain asal Brazil itu sebelumnya melanggar Syahrul Lasinari.

Namun, wasit tetap mengesahkan gol tersebut meski sudah mengecek VAR. Hal tersebut membuat Yuran bahkan sampai geleng-geleng kepala.

Hingga wasit meniup pluit panjang, skor bertahan 1-3.

Namun, pernyataan Yusran sontak menimbulkan tanda tanya besar mengenai masa depannya di Liga 1. Khususnya bersama PSM Makassar.

Hingga saat ini, belum ada klarifikasi resmi dari pihak klub maupun dari sang pemain mengenai maksud unggahan tersebut atau kemungkinan hengkangnya dari Indonesia.

Baca Juga: Indonesia Gagal ke Final Piala Sudirman 2025: PBSI Soroti Pelapis yang "Luar Biasa"

Yuran Fernandes sendiri bergabung bersama PSM pada musim 2022 dan langsung menjadi pilar penting di lini belakang.

Ia turut berperan dalam membawa PSM menjuarai Liga 1 musim 2022/2023 dan dikenal sebagai kapten yang vokal serta penuh semangat.

Namun, musim 2024/2025 menjadi musim yang penuh gejolak bagi PSM. Baik di dalam maupun luar lapangan.

Beberapa keputusan wasit kontroversial dan ketidakpastian manajerial di tubuh klub disebut-sebut sebagai pemicu kekecewaan banyak pemain, termasuk Yuran.

Pernyataan keras Yuran ini juga menambah deretan kritik dari pelaku sepak bola profesional terhadap tata kelola liga yang kerap dinilai jauh dari ideal. Meski demikian, belum ada tanggapan resmi dari operator liga terkait unggahan tersebut.

Jika benar Yuran memilih meninggalkan PSM atau bahkan Liga 1, kepergiannya bisa menjadi pukulan berat bagi Pasukan Ramang yang masih berjuang memperbaiki posisi di klasemen.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI