Cegah Keracunan MBG Berulang, BGN Gercep Lakukan Ini

Selasa, 06 Mei 2025 | 14:20 WIB
Cegah Keracunan MBG Berulang, BGN Gercep Lakukan Ini
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. (Suara.com/Lilis)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Gizi Nasional (BGN) memperketat protokol pengolahan dan distribusi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul beberapa kasus keracunan di sejumlah daerah. Kepala BGN Dadan Hindayana menyampaikan telah lakukan perbaikan SOP, di antaranya dengan lebih selektif memilih bahan baku lebih selektif.

Dadan menekankan kepada setiap dapur MBG untuk memilih bahan baku yang segar serta waktu memasak yamg tidak terlalu lama.

"Kami memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik. Kemudian dengan beberapa kejadian di mana masak terlalu awal dan menimbulkan kejadian (keracunan), kami ingin menerapkan aturan waktu memasak dan penyiapan makanan dengan waktu pengiriman harus dipersingkat, karena untuk mencegah terjadinya basi," ucap Dadan saat rapt dengan Komisi IX DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Protokol keamanan saat proses pengantaran dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke sekolah juga diperketat. Serta diterapkan toleransi waktu antara makanan diterima dan harus segera dikonsumsi.

"Jadi kalau makan jam 9, jam 9 kurang 15 sudah harus sampai, tidak lebih dari 15 sampai 30 menit makanan itu harus segera dikonsumsi, jadi tidak lagi penundaan," imbuhnya.

Sebelum diserahkan kepada siswa, Dadan juga mewajibkan adanya uji organoleptik di sekolah sebelum makanan ini dibagikan kepada siswa. Uji organoleptik merupakan metode penilaian mutu suatu produk dengan menggunakan panca indera manusia sebagai alat ukur.

Dadan mengakui, beberapa insiden justru terjadi di SPPG yang sudah beroperasi lebih dari dua bulan, seperti di Cianjur dan Bandung. Hal ini menurutnya disebabkan oleh kelengahan karena merasa sistem sudah berjalan normal.

Untuk itu, BGN kini merancang program pelatihan ulang (refresher) bagi para penyedia dan penyaji makanan setiap dua bulan.

"Minggu depan kami akan kumpulkan untuk dilatih kembali, dan pelatihan ini kelihatannya harus dilakukan rutin minimal 2 bulan sekali, supaya kelengahan-kelengahan itu tidak terjadi," pungkasnya.

Baca Juga: Nah Lho! Curhatan Dadan Hindayana di DPR: Pejabat BGN Belum Terima Gaji Sejak Urus Program MBG

Klaim Prabowo Tingkat Keberhasilan MBG 99,99 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI