Dari tangan tersangka MD, petugas menyita dua unit handphone yang digunakan untuk menghubungi korban, dan juga digunakan untuk melakukan VCS.
Barang bukti lainnya yakni beberapa rekening perbankan yang digunakan untuk menampung dana hasil kejahatan dan juga akun-akun media sosial yang digunakan pelaku serta beberapa video vulgar yang digunakan pelaku untuk mencari korban-korbannya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka MD kini harus mendekam di penjara. Dia dijerat dengan Pasal 27B Juncto Pasal 45 Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik alias UU ITE yaitu tindak pidana pemerasan yang dilakukan melalui media elektronik.