Momen Paus Leo XIV Sapa Umat Pertama Kali dan Isi Pidato Pasca Pelantikan

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 07:40 WIB
Momen Paus Leo XIV Sapa Umat Pertama Kali dan Isi Pidato Pasca Pelantikan
Paus Leo XIV [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen bersejarah terekam usai Kardinal Robert Francis Prevost, tokoh terkemuka dari Amerika Serikat, terpilih sebagai pemimpin spiritual tertinggi bagi umat katolik. Dengan nama kepausan Paus Leo XIV, ia mengambil alih tampuk kepemimpinan Gereja Katolik, menggantikan mendiang Paus Fransiskus yang berpulang pada tanggal 21 April 2025.

Suasana khidmat dan penuh harap menyelimuti Vatikan ketika asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis (8/5/2025) waktu setempat. Sinyal ini menandakan bahwa para kardinal elektor yang berkumpul dalam konklaf telah mencapai mufakat, memilih seorang gembala baru untuk memimpin Gereja. 

Kardinal Dominique Mamberti tampil di balkon Basilika Santo Petrus, menyampaikan kabar gembira dalam bahasa Latin yang menggema: "Habemus papam!" ("Kita punya Paus!").

Kata-kata ini disambut dengan sorak sorai dan tepuk tangan meriah dari ribuan umat yang telah memadati Lapangan Santo Petrus sejak pagi. Mamberti kemudian memperkenalkan Kardinal Robert Prevost, seorang prelatus berusia 69 tahun yang berasal dari Amerika Serikat, sebagai Paus terpilih. Sejak saat itu, ia akan dikenal dengan nama Paus Leo XIV.

Profil Paus Leo XIV

Paus Leo XIV adalah anggota Kongregasi Ordo Santo Agustinus (OSA), sebuah ordo yang berkontribusi signifikan bagi Gereja Katolik. Ia menjadi Paus ke-267 dalam sejarah panjang kepemimpinan spiritual umat Katolik, meneruskan warisan kepemimpinan dari pendahulunya, Paus Fransiskus, yang wafat sehari setelah perayaan Paskah.

Lahir di Chicago pada tahun 1955, dari pasangan orang tua yang memiliki akar keluarga Spanyol dan Prancis-Italia, jejak spiritual Paus Leo XIV telah terukir sejak masa mudanya. Ia melayani sebagai putra altar dan kemudian ditahbiskan menjadi seorang imam pada tahun 1982.

Tiga tahun berselang, ia mengabdikan diri di Peru, namun tetap menjalin ikatan dengan tanah kelahirannya melalui pelayanan pastoral dan kepemimpinan di sebuah biara di Chicago.

Selain kewarganegaraan Amerika Serikat, Paus Leo XIV juga dilaporkan memegang kewarganegaraan Peru. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki kepedulian mendalam terhadap masyarakat yang terpinggirkan.

Baca Juga: Donald Trump Diduga Cuek soal Aturan Pakaian di Pemakaman Paus Fransiskus, Banjir Kritik Pedas

Dedikasinya di Peru tercermin dalam pengabdiannya selama sepuluh tahun sebagai pastor paroki dan pengajar di sebuah seminari di Trujillo, wilayah barat laut Peru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI