Karyoto juga sadar, jika jumlah personelnya belum sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hal ini membuat petugas agak kesulitan dalam melalukan pengawasan.
"Kalau harus dihidupkan polisi RW kan 1 RW itu satu polisi. Belum mencukupi jumlahnya,” katanya.
“Kalau jumlahnya ada, sangat bagus. Jadi bisa melakukan deteksi sejak awal. Dalam satu RW tuh ada rumah-rumah, kira-kira orang yang suka keluar malam jam berapa, keluar membawa sesuatu, dan masuk membawa sesuatu, bisa diawasi dengan baik. Tapi itu sangat belum memungkinkan untuk saat ini," imbuhnya.
Disiram Air Keras saat Lerai Tawuran
Sebelumnya, seorang anggota Polri, dan seorang warga sipil menjadi korban penyerangan air keras di Jalan Cirendeu Raya, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (16/1/2025).
Keduanya korban yakni anggota Polsek Ciputat Timur Briptu Fadel Ramos (31) dan seorang mitra Polsek Ciputat, Dion Saputra (25).
Plt Kapolsek Ciputat Timur, AKP Tiorina Sinaga mengatakan, penyiraman bermula ketika pihaknya mendapatkan temuan adanya aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok di Jalan Cirendeu. Adapun, dua kelompok yang terlibat bentrokan yakni SCBD Team dan kubu Pasundan.
“Tim opsnal melakukan patroli siber melalui Instagram akan terjadi tawuran di jalan Cirendeu Raya kemudian korban bersama-sama dengan Tim Opsnal Polsek Ciputat Timur, akan melakukan penyekatan,” kata Tiorina, saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).
Saat di lokasi, korban bersama tim melihat kedatangan segerombolan pemuda sembari membawa senjata tajam berupa golok dan celurit. Kemudian Tim Opsnal menghalau agar tawuran tidak terjadi.
Baca Juga: Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Riza Fadillah Absen Diperiksa Polisi karena Kecelakaan
“Saat melakukan penghalauan, motor yang dikemudikan Ramos dan Dion berada di posisi depan. Kemudian disiram menggunakan air keras sebanyak 2 botol,” ujarnya.