Kerap Diserang Pelaku Tawuran Pakai Air Keras, Polisi Bakal Dibekali Helm Full Face buat Patroli

Jum'at, 09 Mei 2025 | 07:48 WIB
Kerap Diserang Pelaku Tawuran Pakai Air Keras, Polisi Bakal Dibekali Helm Full Face buat Patroli
ILUSTRASI--Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto. Kerap Diserang Pelaku Tawuran Pakai Air Keras, Polisi Bakal Dibekali Helm Full Face buat Patroli. [Suara.com/M Yasir]

Suara.com - Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto mengaku siap membekali helm yang memiliki pelindung wajah atau full face kepada anak buahnya saat melakukan patroli kewilayahan. Rencana pemberian helm full face itu demi mengantisipasi aparat kepolisian tidak lagi menjadi korban penyiraman air keras saat melerai aksi tawuran.  

Pernyataan itu disampaikan Irjen Karyoto di Polda Metro Jaya pada Kamis (8/5/2025) kemarin. 

"Sudah banyak dari rekan-rekan kami, anggota kami yang disiram air keras oleh pelaku tawuran sehingga kami sekarang kalau patroli sudah pakai full face ya," beber Irjen Karyoto. 

Kapolda Metro Irjen Karyoto juga menegaskan jika pihaknya bakal menindak tegas para pelaku tawuran yang nekat menyerang petugas. Mantan Ketua KPK itu juga menekankan, jika tidak bakal pandang bulu terhadap pihak-pihak yang memang sengaja ingin melukai anggotanya.

"Kalau dia sudah membahayakan keselamatan orang lain, keselamatan petugas, kami akan melakukan tindakan tegas yang terukur," beber Karyoto. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan keterangan kepada kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/2/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto memberikan keterangan kepada kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/2/2025). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

Karyoto sadar, saat ini motif para pelaku tawuran di wilayah hukumnya lantaran aksi saling tantang di media sosial.

Pasalnya, mayoritas remaja yang melakukan aksi tawuran ingin mencari eksistensi dan kepopuleran, maka tak jarang aksi saling serang antar kelompok ini disiarkan secara langsung di sosial media.

"Tawuran sekarang modelnya pakai Instagram. Istilahnya Instagram tantang-menantang, kemudian ketemu di suatu tempat dan live Instagram. Tawuran live Instagram," ucap Karyoto.

Sebabnya, kata Karyoto, dalam medeteksi aksi tawuran, pihaknya kini kerap aktif berpatroli di dunia maya. Hal ini untuk mengetahui kelompok mana yang sering membuat provokasi sebelum tawuran terjadi.

Baca Juga: Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Riza Fadillah Absen Diperiksa Polisi karena Kecelakaan

"Sudah ada puluhan perkara yang kami lacak sejak awal," ungkapnya.

Karyoto juga sadar, jika jumlah personelnya belum sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hal ini membuat petugas agak kesulitan dalam melalukan pengawasan.

"Kalau harus dihidupkan polisi RW kan 1 RW itu satu polisi. Belum mencukupi jumlahnya,” katanya.

“Kalau jumlahnya ada, sangat bagus. Jadi bisa melakukan deteksi sejak awal. Dalam satu RW tuh ada rumah-rumah, kira-kira orang yang suka keluar malam jam berapa, keluar membawa sesuatu, dan masuk membawa sesuatu, bisa diawasi dengan baik. Tapi itu sangat belum memungkinkan untuk saat ini," imbuhnya.

Disiram Air Keras saat Lerai Tawuran

Sebelumnya, seorang anggota Polri, dan seorang warga sipil menjadi korban penyerangan air keras di Jalan Cirendeu Raya, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (16/1/2025).

Keduanya korban yakni anggota Polsek Ciputat Timur Briptu Fadel Ramos (31) dan seorang mitra Polsek Ciputat, Dion Saputra (25).

Plt Kapolsek Ciputat Timur, AKP Tiorina Sinaga mengatakan, penyiraman bermula ketika pihaknya mendapatkan temuan adanya aksi tawuran yang melibatkan dua kelompok di Jalan Cirendeu. Adapun, dua kelompok yang terlibat bentrokan yakni SCBD Team dan kubu Pasundan.

“Tim opsnal melakukan patroli siber melalui Instagram akan terjadi tawuran di jalan Cirendeu Raya kemudian korban bersama-sama dengan Tim Opsnal Polsek Ciputat Timur, akan melakukan penyekatan,” kata Tiorina, saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).

Saat di lokasi, korban bersama tim melihat kedatangan segerombolan pemuda sembari membawa senjata tajam berupa golok dan celurit. Kemudian Tim Opsnal menghalau agar tawuran tidak terjadi.

“Saat melakukan penghalauan, motor yang dikemudikan Ramos dan Dion berada di posisi depan. Kemudian disiram menggunakan air keras sebanyak 2 botol,” ujarnya.

Anggota Brimob kena siram air keras saat membubarkan tawuran di Jatinegara Jakarta Timur. (Foto: Ist)
Anggota Brimob kena siram air keras saat membubarkan tawuran di Jatinegara Jakarta Timur. (Foto: Ist)

Selain itu, gerombolan tersebut sempat mengeroyok kedua korban. Korban yang terjatuh dari sepeda motornya menjadi bulan-bulanan remaja tersebut.

Usai mengeroyok korban, para pelaku juga membawa kabur sepeda motor milik korban yang tergeletak di jalan.

“Korban juga sempat di keroyok namun korban berhasil kabur dan meninggalkan sepeda motornya, dan dibawa kabur oleh para pelaku,” ucapnya.

Beruntung saat itu, rekan korban sesama polisi membantu. Melihat kondisi yang tidak kondusif akibat kalah jumlah, Tim kemudian meninggalkan lokasi.

Akibat penyiraman air keras ini, Briptu Fadel dan Dion mengalami luka pada kedua matanya. Korban juga mendapatkan luka sabetan senjata tajam pada lengan kanannya.

Polisi Disiram Air Keras di Cilincing

Diketahui, anggota polisi kerap menjadi korban penyiraman air keras oleh para pelaku tawuran. Salah satu polisi yang menjadi korban penyiraman air keras adalah seorang anggota Brimob. Aksi penyiraman air keras itu terjadi saat petugas itu melerai aksi tawuran antarkampung di Jalan Basuki Rahmat, dekat Mal Bassura, Jakarta Timur, Kamis, 29 Agustus 2024 lalu.

Korban lain terkait aksi penyiraman air keras adalah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Cilincing Aipda Ibrohim. Ia menjadi korban penyiraman air keras oleh komplotan remaja saat berada di kolong tol Tanah Merdeka, Jalan Kalibatu, Cilincing, Jakarta Utara.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Ahmad Fuady mengatakan, terindikasi kelompok remaja tersebut bakal melakukan aksi tawuran.

“Mereka tidak bersedia dibubarkan indikasi akan tawuran,” kata Fuady, saat dikonfirmasi, Selasa (2/12/2024).

Sebelum terkena air keras, Aipda Ibrohim sempat menembakkan senjata api ke udara lantaran para pelaku tawuran melakukan perlawaan saat dibubarkan.

“Saat membubarkan para remaja tersebut melakukan perlawanan dan diberikan tembakan peringatan kemudian para remaja tersebut membubarkan diri,” ucapnya.

Namun, salah seorang remaja dari komplotan tersebut malah menyerang balik anggota dengan menyiram air kerasnyang sebelumnya telah ditaruh di dalam gayung berwarna merah.

Akibat penyiraman tersebut, Aipda Ibrohim dan seorang warga sipil yang berboncengan dengan Aipda Ibrohim, M Yahya (28) mengalami luka di sejumlah anggota tubuhnya.

Hingga kini, kedua korban masih dalam perawatan di rumah sakit. Sementara pelaku penyiraman hingga kini masih dalam pengejaran petugas.

“Masih dalam pengejaran,” pungkasnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI