![Pasangan suami istri memperlihatkan surat cinta yang ditulis di tahun 1977 masih utuh [Suara.com/Istimewa]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/09/15874-surat-cinta.jpg)
Pandanganmu, kerlinganmu, senyumanmu serta pembawaanmu yang begitu riang, manja dan lucu. Sehingga, aku selalu berada di dalam hayal.
Olehnya itu aku datang, memberanikan diri dengan perantaraan surat ini untuk menyatakan Love me for you—cintaku hanya untukmu.
Adapun nasib dan affairnya, itu kepada Fauziahlah seorang. Diterima of nyanda.
Semoga kiranya Fauziah tidak sampai hati mengecewakan harapanku, sehingga Tuhan dapat mengabulkan cita-cita serta niat baikku ini".
Di ujung surat cintanya, Djafar menyelipkan pesan yang tulus dan penuh kerendahan hati. Ia tidak memaksa cintanya harus berbalas, tetapi berharap hubungan mereka tetap berteman baik meski perasaannya ditolak.
"Saya minta dengan sangat kepada Fauziah, kalau pun tidak diterima, ya apa boleh buat. Kita kembali berteman seperti biasa, teman yang baik," tulis Djafar dalam surat yang diketik itu.
Namun, Tuhan tampaknya merestui langkah keberanian Djafar.
Surat itu tak hanya dibaca, tapi juga menyentuh hati Fauziah. Cintanya tak bertepuk sebelah tangan.
Fauziah menerima perasaan Djafar, dan dari situlah kisah cinta mereka berlanjut hingga ke pelaminan.
Baca Juga: Maxime Bouttier Ternyata Berjodoh dengan Luna Maya Gara-Gara Video Klip Ariel NOAH
Dua tahun setelah surat itu dikirim, Djafar dan Fauziah kemudian menikah di Manado pada September 1979.
Kini, mereka telah menjadi nenek dan kakek yang bahagia. Keduanya membuktikan bahwa cinta yang tulus memang tak lekang oleh waktu.
Kisah mereka kini viral di media sosial dan membuat banyak warganet baper.
"Ini definisi cinta habis di satu orang," tulis salah satu warganet di komentar.
"Lelaki tidak bercerita, tapi langsung kirim surat cinta untuk datang melamar secara halal," ucap yang lainnya.
"Ini arsip nasional yang harus dimuseumkan," canda warganet.