Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Rossa Purbo Bekti mengungkapkan bukti adanya penyerahan uang senilai Rp400 juta untuk pengurusan pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI Harun Masiku.
Menurut dia, uang tersebut merupakan talangan pemberian suap ke mantan Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Wahyu Setiawan dari Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto.
Hal itu dia sampaikan saat menjadi saksi dalam kasus dugaan suap pada PAW anggota DPR RI dan dugaan perintangan penyidikan yang menjadikan Hasto sebagai terdakwa.
Rossa menjelaskan bahwa penyidik menemukan talangan uang Rp400 juta itu dari bukti percakapan Eks Kader PDIP Saeful Bahri. Pada temuan Rossa, ada permintaan uang dari Wahyu sebanyak Rp900 juta untuk mengurus PAW Harun Masiku.
"Setelah mendapatkan perintah untuk action itu, kemudian Saeful berkoordinasi dengan Tio, kenapa Tio? karena yamg nyambung dengan Komisioner KPU ini melalui Tio, itu ada di percakapan chatnya yaitu untuk melakukan negosiasi terkait berapa uang yang diminta," kata Rossa di Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jumat (9/5/2025).
![Sidang Peradilan Hasto Kristiyanto digelar di Pengadilan Tipikor pada PN Jakpus, Jumat 9 Mei 2025. Penyidik KPK dicecar pertanyaan oleh penasihat hukum Hasto Kristiyanto, Patra M Zen. [Suara.com/Dea]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/09/50530-sidang-peradilan-hasto-kristiyanto.jpg)
"Sebenarnya, Wahyu itu cuma minta Rp 900 juta, itu hasil negonya. Oleh para pihak 3 serangkai ini dibilang itu minta Rp 1,5 (miliar), jadi mereka ada spare untuk uang capeknya lah, istilahnya seperti itu," lanjut dia.
Kemudian, Rossa menjelaskan bahwa ada permintaan uang tambahan senilai Rp500 juta untuk mengurus PAW Harun sampai tahap pelantikan.
Wahyu, tambah dia, meminta uang sekitar Rp2,5 miliar untuk mengurus semuanya sampai selesai. Meski begitu, Harun Masiku tidak memiliki uang sebanyak yang diminta Wahyu.
"Dan tidak berhenti di situ, untuk sampai proses pelantikan itu memerlukan Rp 500 juta dan Rp 500 juta lagi. Jadi total yang akan dikeluarkan itu adalah Rp 2,5 miliar. Nah atas permintaan itu, Harun Masiku nggak punya uang, ini tergambar dari pada saat itu kita pakai rekening koran dan juga kita cek lokasi tinggalnya, bahkan mobilnya pun kami juga kurang representatif (untuk bayar Rp 2,5 miliar) mencoba untuk cari dana talangan terkait dengan hal itu," tutur Rossa.
Baca Juga: Penyidik KPK Klaim Dipantau Tim DPP PDIP saat Geledah Rumah Wahyu Setiawan
Rossa mengungkapkan bahwa Harun langsung mencari talangan uang yang diminta Wahyu. Setelah itu, Rossa mengaku telah menemukan bukti percakapan antara Saeful Bahri dan Harun Masiku yang menyatakan Hasto siap untuk menalangi Rp 400 juta.