"Membuat perputaran ekonomi setiap tempat di mana satuan pelayanan itu ada, yang tadi membuka lapangan pekerjaan, membuka peluang untuk membeli bahan pertanian di desa-desa, kemudian juga membuat para pelaku pertanian itu menjadi semangat,” tutur Tigor.
Dengan begitu, Tigor mengatakan program ini semakin memperluas terbukanya lapangan pekerjaan. Dia juga menilai program MBG ini juga akan mendukung visi presiden terkait langkah menuju Indonesia emas 2045.
"Jadi dengan diberikan makan cukup, gizi cukup mudah-mudahan nanti jumlah tawuran berkurang di 20 tahun dari sekarang, berkurang semua,” ucap Tigor.
"IQ anak-anak kita semakin baik dan mudah-mudahan visi beliau, misi beliau bangsa Indonesia kuat dari sisi energi, pertahanan, pangan dan kecukupan gizi akan tercukupi,” katanya.
Mekanisme Pendanaan
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana membuka tabir mengenai mekanisme pendanaan 'super jumbo' senilai Rp50 triliun yang sedang digenjot dalam bentuk peraturan presiden (perpres).

Angka tersebut diproyeksikan menjadi amunisi tambahan untuk mempercepat dan memperluas jangkauan program yang dijanjikan akan menyentuh puluhan juta anak Indonesia.
"Kita lagi membuat mekanismenya dulu ya, makanya ada percepatan-percepatan, kalau ada percepatan kan butuh anggaran," ungkap Kepala BGN Dadan Hindayana di Jakarta, Jumat 9 Mei 2025.
Ia juga menegaskan bahwa anggaran untuk program MBG secara prinsip telah dikantongi pemerintah.
Baca Juga: Komitmen Dukung Penuh Pelaksanaan Program MBG, Mendagri Kumpulkan Pemda secara Virtual
Namun, besaran tambahan Rp 50 triliun yang akan "digelontorkan" sangat bergantung pada seberapa cepat akselerasi program MBG akan dilakukan.