Hingga Senin Malam, Kerabat Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa Masih Berada di RSUD Pameungpeuk

Chandra Iswinarno Suara.Com
Senin, 12 Mei 2025 | 23:58 WIB
Hingga Senin Malam, Kerabat Korban Ledakan Amunisi Kadaluarsa Masih Berada di RSUD Pameungpeuk
Sejumlah kerabat korban ledakan amunisi menunggu proses identifikasi jenazah di RSUD Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin 12 Mei 2025. ANTARA/Feri Purnama

Suara.com - Hingga Senin 12 Mei 2025 malam, sejumlah keluarga korban ledakan amunisi kadaluarsa berkumul di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Mereka masih menantikan hasil identifikasi dan autopsi 13 jenazah yang menjadi korban ledakan amunisi kedaluwarsa.

Seorang anggota keluarga korban ledakan, Dedi mengungkapkan bahwa dirinya asih menunggu hasil autopsi.

"Ya, sekarang lagi nunggu almarhum," kata Warga Kecamatan Pameungpeuk itu.

Ia menyampaikan korban bernama Iyus merupakan keponakan yang saat itu sedang berada di lokasi kawasan peledakan amunisi di pantai Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Garut.

Dedi mengaku tidak menyangka saudaranya menjadi korban yang tewas dalam peristiwa ledakan di daerah itu.

Ia mengaku bahwa korban selama ini dikenal baik dan asli warga selatan Garut.

"Betul warga sini, orangnya biasa saja, baik," katanya.

Selain didatangi keluara korban, tampak Anggota TNI berseragam maupun tim dokter lalu-lalang di rumah sakit itu.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Sampaikan Duka Cita untuk Korban Ledakan di Garut: Semoga Diterima Seluruh Keimanannya

Meski begitu belum ada keterangan resmi dari RSUD Pameungpeuk terkait hasil identifikasi korban.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi sampaikan ucapan bela sungkawa atas kecelakaan yang terjadi saat pemusnahan amunisi kadaluarsa yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar), Senin 12 Mei 2025.

Dedi Mulyadi Berduka

Melalui akun Instagramnya, Dedi Mulyadi menyampaikan ungkapan duka cita atas meninggalnya 4 Anggota TNI dan 9 warga sipil atas insiden yang terjadi pada Senin pagi.

"Kami Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya empat anggota TNI dan dan 9 warga sipil dalam musibah kecelakaan pemusnahan amunisi tak terpakai di tempat pemusnahannya Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut," ucapnya seperti dikutip Suara.com, Senin 12 Mei 2025.

Dedi pun mengajak pengikutnya di Instagram untuk ikut mendoakan korban yang saat ini telah dievakuasi dari lokasi untuk kemudian dilakukan identifikasi iedntitasnya.

"Semoga almarhum diterima seluruh keimanannya, mendapat ampunan seluruh dosa yang telah dilakukannya dan mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah SWT dan semoga keislamannya diterima ALLah SWT," ucapnya.

Tak hanya itu, ia juga mendoakan kepada keluarga yang ditinggalkan agar diberi ketabahan dan ketegaran menghadapi cobaan yang dialami.

"Kepada keluarga yang ditinggalkan, kami mendoakan agar diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini. Mari kita bersama-sama memanjatkan doa, khususnya dengan membaca Surah Al Fatihah, untuk para korban yang telah berpulang," ujarnya.

Suasana tempat lokasi ledakan amunisi di pantai kawasan Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/25/2025). (ist/ dok. Warga
Suasana tempat lokasi ledakan amunisi di pantai kawasan Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/25/2025). (ist/ dok. Warga

Sebelumnya diberitakan, Insiden tragis terjadi saat peledakan amunisi kadaluarsa milik TNI Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin 12 Mei 2025.

Berlokasi di Kawasan Pantai Selatan Garut, pemusnahan amunisi tersebut membuat 13 nyawa melayang. Sejumlah 4 korban diketahui merupakan Anggota TNI aktif dan 9 lainnya warga sipil.

Untuk diketahui, lahan yang dijadikan tempat pemusnahan amunisi kadaluarsa tersebut merupakan lahan milik Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Garut.

"Perlu kami sampaikan bahwa lahan yang digunakan untuk penghancuran munisi afkir tersebut adalah lahan milik BKSDA Kabupaten Garut yang memang sudah rutin digunakan untuk pemusnahan dan letaknya jauh dari pemukiman warga," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana dalam keterangan yang disampaikan Senin 12 Mei 2025.

Lokasi tersebut, lanjut Wahyu, merupakan tempat yang telah lama digunakan untuk pemusnahan amunisi dan berada jauh dari pemukiman warga sekitar.

Sebelumnya, Wahyu menyampaikan ungkapan duka cita atas musibah yang menimpa para prajurit dan masyarakat sipil tersebut.

“Kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap seluruh korban dalam musibah ini. Para prajurit yang gugur adalah prajurit-prajurit terbaik dengan dedikasi tinggi dalam menjalankan tugas negara,” ujar Wahyu.

Ia nuga mengemukakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan investigasi untuk mengetahui kepastian penyebab terjadinya ledakan tersebut.

"Saat ini tim kami masih melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui penyebab pasti ledakan tersebut," katanya.

Insiden terjadi saat tim sedang menyusun sejumlah detonator ke dalam lubang tambahan sebagai bagian dari prosedur penghancuran. Namun secara tiba-tiba terjadi ledakan yang menghancurkan area dan menyebabkan korban jiwa, baik dari internal TNI AD maupun warga sekitar.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI